Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kematian GRO dan Kebingungan Keluarga, Anak Piatu Ditembak Polisi dan Dituduh Gangster

Kematian GRO (16) akibat ditembak polisi membuat pihak keluarga merasa kebingungan.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Kematian GRO dan Kebingungan Keluarga, Anak Piatu Ditembak Polisi dan Dituduh Gangster
kolase iwan arifianto
GRO, Siswa SMKN 4 Semarang tewas setelah pinggulnya ditembak polisi. 

TRIBUNNEWS.COM - GRO (16), pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N 4 Semarang, Jawa Tengah, tewas ditembak polisi berinisial R.

Pihak kepolisian menyebut GRO adalah gangster atau anggota geng.

Namun, klaim tersebut dibantah oleh sejumlah pihak, termasuk pihak sekolah.

Di sekolah, GRO justru dikenal sebagai siswa berprestasi dan memiliki rekam jejak yang baik.

Sementara itu, kematian GRO yang mendadak membuat pihak keluarga merasa kebingungan.

GRO merupakan seorang piatu yang tinggal bersama neneknya.

Ibunya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, sedangkan ayahnya tinggal di Kabupaten Sragen.

Berita Rekomendasi

Pihak keluarga masih tak percaya atas kepergian GRO yang dikenal sebagai anak baik dan berprestasi.

"Betul, ada luka tembak, tahu-tahu sudah meninggal. Kami bingung harus bagaimana," kata Umi, kerabat korban di kediaman nenek Gama di Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Senin (25/11/2024), dilansir TribunJateng.com.

Umi mengatakan GRO selama ini tinggal bersama neneknya karena keterbatasan ekonomi keluarga.

Ayahnya bekerja di luar kota dan jarang bertemu dengannya.

Baca juga: Siswa SMKN 4 Semarang Alami Luka Tembak di Pinggul, Sempat Diantar ke RS Kariadi oleh Polisi

Meski begitu, GRO dikenal sebagai anak mandiri yang selalu berusaha membanggakan keluarga.

Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar telah mengakui anggotanya melakukan penembakan terhadap korban.

GRO ditembak di bagian pinggul saat diduga terlibat tawuran antara dua kelompok gangster, yakni Pojok Tanggul dan Seroja.

Menurut Irwan, tawuran itu terjadi di Perumahan Paramount, Semarang Barat, Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.00 WIB.

Irwan menjelaskan anggotanya melakukan tindakan tegas terukur karena diserang saat melerai tawuran tersebut.

"Anggota polisi melakukan upaya melerai, polisi diserang hingga dilakukan tindakan tegas (menembak korban)," ujarnya di Mapolrestabes Semarang, Senin malam.

Namun, satpam Perumahan Paramount membantah ada tawuran di lokasi tersebut.

"Teman saya yang jaga malam memastikan tidak ada tawuran."

"Kalau ada tawuran kami pasti tahu dan buat laporan (ke atasan)," kata satpam yang enggan disebutkan namanya.

Sahabat korban, Akbar Deni Saputra, juga membantah klaim dari polisi.

Menurutnya, GRO dikenal sebagai pribadi yang tak neko-neko.

"Dia (korban) orangnya baik, tidak bersikap aneh-aneh," ucap Akbar, Senin malam.

Pihak sekolah juga meragukan tuduhan korban merupakan anggota gangster.

Staf Kesiswaan SMK N 4 Semarang menyatakan korban memiliki rekam jejak yang baik selama di sekolah.

Baca juga: Sahabat Sebut Siswa di Semarang yang Tewas Ditembak adalah Orang Baik, Polisi Klaim Anggota Gangster

"Kalau korban tergabung gangster kami tidak tahu. Namun, rekam jejak mereka (korban) itu baik dan berprestasi."

"Jadi dihubungkan ke gangster, kesimpulan kami ya tidak," terangnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, mengatakan pihaknya sedang melakukan pendalaman terhadap R, penyidik Polrestabes Semarang.

Bendera kuning di gang masuk rumah korban di Kembangarum, Semarang Barat, Kota Semarang, Senin (25/11/2024).
Bendera kuning di gang masuk rumah korban di Kembangarum, Semarang Barat, Kota Semarang, Senin (25/11/2024). (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

"Kita sedang melakukan pendalaman kepada anggota dan tentunya anggota yang melakukan tindakan kepolisian (penggunaan alat kepolisian, seperti pistol)," ujarnya, Selasa (26/11/2024), dilansir Kompas.com.

"Namanya inisial R," imbuhnya.

Artanto menyatakan R harus mempertanggungjawabkan perbuatannya apabila terbukti menembak GRO.

Selain kasus penembakan, Propam Polda Jateng juga akan memeriksa prosedur etika yang diterapkan oleh anggota kepolisian dalam insiden ini.

"Tentunya anggota yang melakukan upaya tindakan kepolisian (R) harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," katanya.

"Ini nanti dilakukan pendalaman Propam (soal prosedur etika). Sedang dilakukan pemeriksaan," sambung dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Keluarga Kebingungan Tak Tahu Pelaku Penembak GRO Rizkynata Oktafandy, Benarkah Ditembak Polisi?

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Pravitri Retno W, TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas