Update Polisi Tembak Siswa SMK: Sekolah Bantah Korban Anggota Gangster, Satpam Tak Lihat Tawuran
Siswa SMK di Semarang ditembak oknum polisi saat terlibat tawuran dengan geng lain. Korban dikenal sebagai siswa berprestasi dan baik.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
"Makanya saya kaget ketika hari Minggu (24/11/2024) dikabari korban meninggal dunia," sambungnya.
Kronologi Penembakan
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengatakan korban ditembak oknum polisi saat terlibat tawuran dengan geng lain.
Irwan menjelaskan korban merupakan anggota kelompok gangster 'Pojok Tanggul' yang terlibat tawuran dengan gangster 'Seroja'.
"Kami sedang menunggu hasil visum dari rumah sakit. Tampaknya memang ada luka tembak," ungkapnya, Senin.
Oknum polisi yang melakukan penembakan diserang kedua kelompok gangster saat membubarkan tawuran.
Baca juga: Polisi yang Tembak Siswa SMK di Semarang hingga Tewas Dinilai Melanggar Prinsip
"Saat anggota melintas, melihat dua kelompok tawuran, ia mencoba melerai. Namun, anggota itu malah diserang hingga akhirnya mengambil tindakan tegas," tuturnya.
Pihaknya belum dapat mengungkap identitas oknum polisi yang melakukan penembakan karena masih diamankan Paminal Propam untuk pemeriksaan.
"Anggota tersebut sudah diamankan. Perannya dalam insiden ini sedang diperiksa oleh Paminal," tandasnya.
Korban yang terkena tembakan dievakuasi ke rumah sakit oleh lawan tawurannya.
"Identitas korban baru diketahui sekitar pukul 10 pagi. Hal ini karena yang membawanya ke rumah sakit adalah lawan tawurannya," sambungnya.
Sebelumnya, sebanyak tiga siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, berinisial GRO (16), S (16), dan A (17) menjadi korban penembakan.
Baca juga: 2 Beda Penjelasan Polisi dengan Saksi Mata soal Penembakan Siswa SMK Semarang
Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, mengaku belum mendapat kabar penyebab kematian GRO.
"Kami jujur belum tahu pasti dan belum bisa menjelaskan secara utuh kronologi kejadian seperti apa. Memang dari pihak sekolah takziah dan jenazah dibawa ke Sragen," paparnya, Senin, dikutip dari TribunJateng.com.
Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya, membenarkan GRO sempat dirawat di IGD, namun nyawanya tak tertolong.