Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Detik-detik Penemuan Mayat Ibu dan Anak Balitanya di Bangka, Banyak Darah di Ruang Tengah

Namun saat tiba di rumah korban, Asia dan anak laki-lakinya melihat kondisi rumah gelap gulita

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Detik-detik Penemuan Mayat Ibu dan Anak Balitanya di Bangka,  Banyak Darah di Ruang Tengah
Bangkapos.com/Adi Saputra
Polisi melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak balitanya di sebuah rumah di Perumahan Arya 3, Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukitintan, Pangkalpinang, Jumat (29/11/2024) dini hari. 

Laporan Wartawan Bangka Pos Adi Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, PANGKAL PINANG - Penemuan mayat ibu rumah tangga (IRT) bernama Indah Wati alias IW (32) dan anak balitanya di Perumahan Ayra 3 Jalan Pasirpadi Kelurahan Temberan Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung mengejutkan warga setempat.

Penemuan mayat bermula  kedatangan ibunya korban pada Kamis (28/11/2024) malam.

Asia, ibu dari Indah Wati, datang untuk menjenguk anak dan cucunya sekitar pukul 21.00 WIB

Asia warga Desa Jelutung, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Bangka Belitung datang ditemani anak laki-lakinya.

Namun saat tiba di rumah korban, Asia dan anak laki-lakinya melihat kondisi rumah gelap gulita.

Pintu pagar rumah terbuka, namun pintu rumah bagian depan dan belakang rumah terkunci rapat.

Baca juga: Mayat Warga Desa Purbawinangun Cirebon Ditemukan Mengapung di Saluran Irigasi

Berita Rekomendasi

Keduanya berusaha mengecek dan mencari keberadaan Indah Wati dan anaknya.

Saat anak Asia mengecek melalui bagian belakang rumah dari luar, terlihat seorang wanita tergeletak di lantai ruang tengah. Kondisinya berlumuran darah.

Asia bergegas memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan.

"Tadi sampai sini (rumah korban) sekitar jam 9, saya bersama anak laki-laki saya satunya. Jadi, ketika sampai rumah ini gelap semua tidak ada lampu. Kata anak saya besok saja ke sini dan mencari lagi mungkin ayuk (korban) lagi keluar sama temannya karena motornya ada satu," ungkap Asia saat ditemui Bangkapos.com di lokasi kejadian pada Kamis malam.

 Tapi Asia menduga Indah Wati berada di dalam rumah saat itu hingga anak laki-lakinya kemudian menuju bagian belakang rumah kakaknya.

"Saya bilang ke anak laki-laki saya, ayuk kamu ada di dalam dan dia pun langsung ke pintu belakang (dapur) dan ketika diintip hingga disenterin menggunakan lampu handphone kondisi korban tergeletak dan banyak darah di ruang tengah," kata Asia.

Asia mengaku saat itu belum sempat masuk rumah dan melihat kondisi korban lalu meminta pertolongan warga sekitar.

"Anaknya masih kecil baru mau merangkak, tadi ada yang bilang dibawa oleh ayahnya pergi dan sempat jam 3 sore main di depan rumah.

Kami tidak masuk rumah, tapi melihat dari luar, jadi saya tidak tahu kalau anak korban ada tidak di dalam," jelasnya Asia menceritakan detik-detik awal mereka menemukan korban.

Asia menduga Indah Wati dan anaknya menjadi korban pembunuhan.

"Minggu kemarin saya ke sini dan korban curhat, kalau suaminya tidak suka jika anak dari mantan suami keduanya datang ke sini (rumah korban). Suami korban ini kemarin sempat membawa lari motor korban dan kembali ke rumah," ungkap Asia.

Asia mendengar informasi dari warga sekitar bahwa korban dan suaminya sering ribut. Tetapi Asia tidak mengetahui penyebabnya.

"Sering berkelahi tapi saya kan jauh sesekali ke sini. Korban ini ada bilang suaminya malas kerja dan mudah marah, apalagi kalau anak-anaknya ke sini," kata Asia.

Asia terlihat syok dan menangis, setelah anak laki-lakinya bernama Sudiri menghampirinya seusai dipanggil pihak Kepolisian untuk masuk ke dalam rumah korban.

Sudiri diminta polisi untuk melihat kondisi kedua jenazah sebelum dimasukkan ke dalam kantong jenazah.

Asia terus menangis hingga dua kantong jenazah diangkat oleh polisi dari rumah korban ke dalam mobil jenazah milik Polda Bangka Belitung untuk dibawa ke rumah sakit.

Polisi Kejar Suami Korban

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pangkalpinang, terus melakukan pengejaran dan penyelidikan terhadap suami dari Indah Wati (32) diduga korban pembunuhan di Perumahan Ayra 3, Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Kamis (28/11/2024) malam.

"Keluarga atau sepupu dari korban, sudah melapor dan membuat laporan ke Polresta Pangkalpinang tadi malam sekitar pukul 24.41 WIB sampai sekarang kami masih mencari suami dan melakukan penyelidikan kasus ini," kata Kasatreskrim Polresta Pangkalpinang AKP Muhammad Riza Rahman, ketika dikonfimasi Bangkapos.com, Jumat (29/11/2024) melalui sambungan telepon.

Perwira berpangkat balok tiga ini pun menjelaskan, dugaan sementara pelaku merupakan suami korban karena dari keterangan pihak keluarga, sejak korban ditemukan meninggal dunia sampai sekarang keberadaan sang suami belum diketahui.

"Dugaan sementara sih karena masih dugaan kemungkinan dari suami, tapi dugaan awal karena dapat saksi yang menyatakan hubungan keduanya sempat cekcok. Dari pembunuhan sampai dengan hari ini, suami dari korban tidak ada di lokasi kejadian dan tidak tahu keberadaanya dimana," kata Riza.

"Sampai saat ini anggota di lapangan masih terus mencari keberadaan suami dari korban, jadi kita masih lidik keberadaan dari suaminya. Apakah dia jadi pelaku atau saksi kita belum tahu, tapi kita terus lakukan pencarian," kata Riza.

Riza menambahkan, apabila nanti ada perkembangan terkait kasus ini dan berhasil mengungkap keberadaan suami dari korban akan diinformasikan lebih lanjut.

"Untuk sementara kami mohon doa dan kerjasamanya, semoga suami korban cepat kita temukan dan apabila masyarakat melihat atau bertemu dengan suami dari korban segera bawa ke Polresta Pangkalpinang atau bisa hubungi pihak Kepolisian terdekat," kata Riza.

Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung dihebohkan seorang wanita diduga menjadi korban pembunuhan sang suami, Kamis (28/11/2024) malam.

Pantauan Bangkapos.com pihak Kepolisian Polresta Pangkalpinang dan Polsek Bukit Intan berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Warga pun antusias mendatangi TKP untuk menyaksikan langsung proses olah TKP.

Korban saat itu masih berada di dalam rumah atau TKP, namun sampai dini hari itu belum diketahui secara jelas identitas korban maupun diduga pelaku.

Pihak kepolisian dari Polresta Pangkalpinang masih melakukan olah TKP hingga pukul 23.20 WIB.

Kapolsek Bukit Intan hadir menyaksikan olah TKP dan evakuasi terhadap korban.

"Masih di dalam rumah korban. Polisi baru mau masuk ke dalam rumah korban," ujar Randin, warga yang menyaksikan langsung proses olah TKP dan evakuasi jenazah korban.

Ketua RT 01 Kelurahan Tamberan, Heri menyebutkan korban tinggal kurang lebih satu tahun di perumahan tersebut.

"Dia (korban) kurang lebih satu tahun tinggal disini, setahu saya dia tinggal bersama satu orang anak dan suaminya. Akan tetapi, saya kurang tahu pasti apa kerjaan suaminya. Korban menjual gas elpiji," ungkap Heri.

Heri mengaku, pertama kali mendapatkan kabar adanya penemuan mayat di Perumahan Aira 3 dari laporan masyarakat dan keluarga korban.

"Tadi saya ditelepon warga ada penemuan mayat, terus saya telepon pak Bhabinkhamtibmas tapi belum respon dan saya minta wakil ketua RT ke TKP untuk melihat kondisi korban karena saya waktu itu ada kerjaan," ucapnya.

"Ketika sampai TKP kami langsung telepon polisi, memang kondisi korban (ibu) tergeletak bersimbah darah dan sudah meninggal dunia," terang Heri.

"Ada anaknya satu masih balita atau kecil kurang lebih satu tahun, tapi saya kurang tahu karena mereka selama di sini jarang kumpul bersama tetangga dan ketika ketemu ketika korban ngantar gas elpiji," sebut Heri.

Heri juga belum mengetahui siapa pelaku pembunuhan korban karena mendapatkan korban setelah kejadian yang menyebabkan meninggal dunia.

"Belum, belum dapat info siapa diduga pelaku, tapi suami korban sudah tidak ada di rumah dan kondisi rumah ketika kita datang gelap lampu mati dan semua pintu terkunci," kata Heri.

 

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas