Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polda Jateng Jelaskan Alasan Pembongkaran Makam Korban Penembakan: Disebut untuk Jerat Pelaku

Inilah kabar terbaru soal kasus penembakan terhadap siswa SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah oleh anggota polisi

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Polda Jateng Jelaskan Alasan Pembongkaran Makam Korban Penembakan: Disebut untuk Jerat Pelaku
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
Pra rekontruksi di tiga lokasi kejadian penembakan yang menewaskan pelajar SMK Negeri 4 berinisial GRO (16) di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024) - Inilah kabar terbaru soal kasus penembakan terhadap siswa SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah oleh anggota polisi 

TRIBUNNEWS.COM - Makam GRO (17), pelajar yang tewas ditembak polisi dibongkar polisi.

Direskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Dwi Subagio menuturkan, pembongkaran ini dilakukan sebagai alat bukti untuk menjerat pelaku penembakan, Aipda Robig Zaenudin (38).

"Iya kami akan ekshumasi (bongkar makam) korban (GRO) secepatnya, malam ini lagi proses," kata Kombes Dwi, Kamis (28/11/2024).

Kombes Dwi menuturkan, pihak keluarga korban telah melaporkan kasus pembunuhan dan penganiayaan ke Polda Jateng pada Selasa (26/11/2024) kemarin.

Dari laporan tersebut, pihak Polda Jateng telah memeriksa tiga orang saksi.

Meski telah naik dari penyelidikan ke penyidikan, namun belum ada tersangka dalam kasus ini.

Penetapan tersangka, lanjut Dwi, masih menunggu hasil autopsi.

Berita Rekomendasi

"Belum tersangka, kan nunggu autopsi, tapi sebelum autopsi ekshumasi," terangnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Proses ekshumasi atau pembongkaran makan dilakukan di daerah Sragen, Jawa Tengah.

Pihak keluarga juga sudah menyetujui proses ini.

Dwi menuturkan, proses ekshumasi ini akan dilakukan secepatnya.

Baca juga: Update Kasus Polisi Tembak Pelajar: Aipda Robig Tak Beri Tembakan Peringatan, Belum Jadi Tersangka

"Nanti kita merencanakan untuk ekshumasi gali kubur,"

"Tapi ini masih diproses kapan waktunya,"

"Kita lihat kecepatan informasi dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokes)," ujar Subagyo kepada Kompas.com.

Dwi menambahkan, langkah autopsi ini diharapkan bisa membantu polisi dalam mendalami penyebab kematian korban.

"Kita ingin mengetahui penyebab kematian korban. Insya Allah malam ini naik ke penyidikan," imbuhnya.

Diketahui, GRO dimakamkan di Sragen, Senin (25/11/2024) lalu setelah dijemput oleh keluarganya dari RSUP Kariadi Semarang.

GRO sendiri meninggal setelah ditembak Aipda Robig, Minggu (24/11/2024) dini hari.

Robig menembak satu peluru yang mengenai pinggang GRO dan satu peluru lainnya mengenai dada A dan meleset ke tangan S.

A dan S sendiri merupakan teman dari GRO.

Pihak kepolisian menyebut, korban tertembak karena tawuran.

Namun, dari keterangan teman dan guru sekolah, ketiga korban ini merupakan anggota paskibra yang tak pernah terlibat tawuran.

Mereka juga disebut sebagai kelompok gangster Pojok Tanggul yang melakukan penyerangan ke Aipda Robig saat terlibat tawuran dengan gangster lain.

Ada Saksi yang Tak Kenal Korban

Sebelumnya, Kapolresta Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap 17 saksi.

Dari belasan saksi tersebut, ada empat saksi baru yang dihadirkan dalam konferensi pers, Rabu (27/11/2024) kemarin.

Baca juga: Polda Jateng Sebut Ekshumasi Makam Gamma Pelajar SMK Korban Penembakan Polisi Tengah Diproses

Saksi-saksi yang dihadirkan tersebut di antaranya berinisial AI dan FE.

Saksi AI ini mengaku tak mengenal GRO.

Namun, meski tak mengenal GRO, ia sudah diajak tawuran.

"Saya diajak tawuran GRO. Saya bilang tidak mau. Diajak secara langsung di rumahnya FB," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Meski menolak diajak tawuran, AI juga disuruh GRO untuk mengambil celurit panjang atau corbek.

"GRO bilang tolong ambilkan corbek  di lantai 2 lalu saya kasihkan ke GRO lalu saya pulang," jelasnya.

Sementara itu, saksi lainnya, FB mengatakan, GRO mendatangi rumahnya pada Sabtu (23/11/2024) pukul 23.00 WIB.

Ia mengatakan bahwa GRO mengajaknya tawuran, tapi dia menolak.

"Saya kenal GRO dari SA. Kenal SA dari kecil," katanya.

FB menuturkan, celurit yang jadi barang bukti polisi merupakan celurit milik GRO dan SA.

"Simpan senjatanya tidak tahu. SA dan GRO yang membawa ke rumah ku (lalu ajak tawuran) karena saya tidak mau ikut mereka lalu langsung berangkat," jelasnya.

Keterangan FB tersebut bertolak belakang dengan keterangan AI.

AI menuturkan GRO menyuruhnya mengambil senjata setelah menolak tawuran saat berada di rumah FB.

Diketahui, SA merupakan salah satu korban selamat dalam peristiwa penembakan ini.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Polda Jateng Bakal Bongkar Makam GRO Pelajar Ditembak Polisi

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Iwan Arifianto)(Kompas.com, Titis Anis Fauziyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas