Sosok Suami Terduga Pelaku Pembunuhan di Pangkalpinang, Istri dan Balita Tewas Bersimbah Darah
Kasus pembunuhan wanita dan balita di Pangkalpinang masih diselidiki. Suami yang tak ditemukan di rumah diduga pelaku pembunuhan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Polisi masih memburu terduga pelaku pembunuhan di Pangkalpinang, Bangka Belitung, bernama Riki.
Diduga Riki kabur dari rumah usai membunuh istri, Indah Wati (32) dan anaknya yang masih satu tahun.
Jasad kedua korban ditemukan di rumah dalam kondisi bersimbah darah pada Kamis (28/11/2024) malam.
Kasatreskrim Polresta Pangkalpinang, AKP Muhammad Riza Rahman, menyatakan keluarga korban telah melaporkan kasus pembunuhan pada Jumat (29/11/2024).
Berdasarkan keterangan keluarga korban, Riki tak ada di rumah sejak penemuan jasad dan saat ini tak diketahui keberadaannya.
"Sampai saat ini anggota di lapangan masih terus mencari keberadaan suami dari korban, jadi kita masih lidik keberadaan dari suaminya."
"Apakah dia jadi pelaku atau saksi kita belum tahu, tapi kita terus lakukan pencarian," ungkapnya, Jumat, dikutip dari BangkaPos.com.
Adik korban, Sudiri, mengatakan Riki tak punya pekerjaan tetap dan tak pernah membantu mengurus anak.
Bahkan, Riki sering mencuri uang kakaknya untuk membeli narkoba.
Sudiri mengaku mendengar Riki dan kakaknya bertengkar beberapa hari sebelum penemuan jasad.
"Kalau dalam minggu-minggu ini sering berkelahi mereka, tapi saya kurang tahu masalahnya apa membuat mereka berdua terjadi cekcok," ucapnya.
Baca juga: Update Pembunuhan IRT dan Balita di di Pangkalpinang, Keberadaan Suami Korban masih Misterius
Saat terlibat cekcok, Riki kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Iya, kalau dia (korban) berkelahi sama suami (Riki) sering melapor ke kami."
"Misalkan anaknya yang dari mantan laki keduanya datang dia marah, terus pencemburu kalau istrinya ngantar-ngantar gas ke rumah warga dia cemburu termasuk dengan tetangga depan rumah," sambungnya.
Jenazah kedua korban telah dibawa ke RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang untuk proses visum.
Ketua RT setempat, Heri, mengatakan korban tinggal di rumah tersebut sejak setahun yang lalu.
Sehari-hari korban bekerja sebagai penjual tabung gas elpiji.
Heri pun menerangkan kondisi detik-detik korban saat pertama kali ditemukan.
"Saya pertama kali mendapat kabar dari laporan masyarakat bahwa ada penemuan mayat di rumah korban."
"Ketika tiba di TKP, kondisi rumah gelap dengan lampu mati, semua pintu terkunci, dan korban ditemukan tergeletak," bebernya, Jumat (29/11/2024), dikutip dari BangkaPos.com.
Baca juga: Penemuan Jasad Ibu dan Balita di Pangkalpinang: Korban Tergeletak di Ruang Tengah, Suami Menghilang
Ia mendapat laporan penemuan jasad dari tetangga dan keluarga korban.
"Tadi saya ditelepon warga ada penemuan mayat, terus saya telepon pak Bhabinkhamtibmas tapi belum respon dan saya minta wakil ketua RT ke TKP untuk melihat kondisi korban karena saya waktu itu ada kerjaan," imbuhnya.
Jasad balita berusia satu tahun juga ditemukan di dalam rumah dalam kondisi bersimbah darah.
"Mereka (korban) selama di sini jarang kumpul bersama tetangga dan ketika ketemu ketika korban ngantar gas elpiji," lanjutnya.
Heri menambahkan keberadaan suami korban belum diketahui dan masih diburu petugas kepolisian.
"Belum-belum dapat info siapa diduga pelaku, tapi suami korban sudah tidak ada di rumah dan kondisi rumah ketika kita datang gelap lampu mati dan semua pintu terkunci," tandasnya.
Sebagian artikel telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sudiri Ungkap Korban Sering Bertengkar dengan Suami Sebelum Meninggal
(Tribunnews.com/Mohay) (BangkaPos.com/M Zulqodri/Adi Saputra)