Kompolnas: Jejak Digital Kunci Ungkap Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang
Kompolnas menyatakan jejak digital kunci ungkap kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menegaskan jejak digital menjadi kunci utama dalam mengungkap kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17), yang diduga dilakukan oleh polisi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Komisioner Kompolnas, Muhammad Choirul Anam, setelah mengunjungi keluarga korban di Padas, Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (30/11/2024).
Anam menjelaskan jejak digital yang ditemukan di lokasi kejadian dapat memperjelas kronologi peristiwa penembakan yang mengakibatkan kematian GRO.
"Jejak digital ini menjadi salah satu bahan utama untuk membuat peristiwa lebih terang dan menegakkan keadilan," ujar Anam.
Ia menambahkan bukti tersebut diambil dari titik yang relevan, menggambarkan inti dari peristiwa penembakan.
"Titik itu membawa kita memahami bagaimana peristiwa terjadi, mulai dari penembakan hingga hilangnya nyawa korban," jelasnya.
Kompolnas juga menekankan pentingnya pendekatan sensitif terhadap anak dalam menangani kasus semacam ini.
Anam mengingatkan, anak-anak memiliki aturan khusus dalam sistem hukum, dan kekerasan terhadap anak adalah langkah yang keliru.
"Tolong sensitif terhadap problem anak-anak karena mereka adalah masa depan bangsa kita. Penanganan kasus anak tidak boleh menggunakan kekerasan," tegasnya.
Anam menyatakan kasus ini harus menjadi pelajaran bagi Polda Jawa Tengah dan kepolisian di seluruh Indonesia untuk lebih hati-hati dalam menangani kasus yang melibatkan anak.
Komisioner Kompolnas lainnya, Supardi Hamid, menambahkan pihaknya akan terus mengawal penanganan kasus ini agar prosesnya berjalan profesional, proporsional, dan sesuai dengan aturan hukum.
Baca juga: Babak Baru Kasus Polisi Tembak Siswa di Semarang: Komnas HAM Dalami Potensi Pelanggaran HAM
"Kami melihat kepolisian antusias untuk membuat kasus ini terang. Pelaku penembakan sudah menjalani sidang kode etik dan tindak pidananya akan diproses lebih lanjut," ujarnya.
Supardi memastikan Kompolnas memonitor setiap langkah yang diambil untuk memastikan keadilan bagi keluarga korban tercapai.
Perwakilan keluarga korban, Subambang, berharap penyidikan dilakukan secara profesional dan menyeluruh.
"Kami ingin kasus ini dituntaskan dengan adil agar keluarga mendapatkan keadilan yang pantas," ungkap Subambang.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kompolnas Sebut Jejak Digital Jadi Kunci Ungkap Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).