Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Tengah Kasus Penembakan Anggota Polri, Ada Kisah Polisi di Malang Nyambi Jadi Pemulung

Selama 16 tahun menjadi anggota polisi, Seladi tidak menampik bahwa dirinya kerap menolak sogokan dari berbagai pihak.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Di Tengah Kasus Penembakan Anggota Polri, Ada Kisah Polisi di Malang Nyambi Jadi Pemulung
HO
Kolase foto: Aipda Robig Zaenudin (RZ), Bripka (Purn) Seladi, dan AKP Dadang Iskandar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah maraknya pemberitaan kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat, hingga polisi tembak mati siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, terdapat kisah polisi yang menjadi inspiratif dalam menjalankan tugasnya.

Kisah tersebut datang dari Seladi, seorang polisi berpangkat Bripka di Malang, Jawa Timur dan kini dirinya telah pensiun dari Polri.

Ia viral di media sosial karena memulung barang bekas saat masih aktif menjadi polisi untuk memcari tambahan uang.

Saladi yang memiliki tiga anak, pensiun pada tahun 2017 yang mana saat itu bertugas di Satlantas Polresta Malang Kota.

Baca juga: Pengakuan Korban Selamat Penembakan Aipda Robig: Diajak Bertemu Polisi, Dibawa Ikut Pra-Rekonstruksi

Ia bekerja di Bagian Urusan SIM Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Polres Malang Kota.

Setelah pensiun, Seladi masih tetap mengumpulkan dan memilah sampah di Ex TPA Lowokdoro untuk dijual.

Ia mengaku sangat menjunjung tinggi pencarian rezeki yang halal.

Berita Rekomendasi

Tolak Suap

Selama 16 tahun menjadi anggota polisi, Seladi tidak menampik bahwa dirinya kerap menolak sogokan dari berbagai pihak.

"Banyak sekali godaannya, bahkan saya pernah disogok, namun keras saya tolak. Yang terpenting dalam hidup saya yakni rezeki yang halal," kata Bripka Seladi, dikutip dari SuryaMalang, Rabu (11/12/2024).

Ia juga bercerita, selama ini dirinya memiliki utang, khususnya kepada para tetangga. Tetapi, Bripka Seladi bertekad untuk melunasinya dengan cara yang halal.

"Saya dulu juga banyak hutang ke tetangga kanan-kiri disini, namun tetap saya bayar dengan rezeki yang halal," tambahnya. 

Pria yang pernah bertugas di Timor Timur ini pun tetap melanjutkan usahanya menjadi pemulung dengan mengumpulkan dan memilah sampah.

Bripka (pur) saladi 90
Bripka (Purn) Saladi di gudang miliknya digunakan untuk menampung hasil pilah sampah untuk dijual kembali di Gadang Kota Malang, Jawa Timur.

"Sampai saat pensiun ini saya masih memulung, setiap hari ya masih mencari botol bekas untuk dijual," tuturnya. 

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas