Fakta-fakta yang Terungkap dalam Rekonstruksi Penembakan Gamma, Keterangan Kombes Irwan Terbantahkan
Terungkap sejumlah fakta baru dalam proses rekonstruksi kasus penembakan polisi terhadap siswa SMKN 4 Semarang, klaim awal polisi pun terbantahkan.
Penulis: Nina Yuniar
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Polda Jawa Tengah telah menggelar rekonstruksi kasus penembakan Aipda Robig Zainudin terhadap tiga siswa SMK Kota Semarang, Senin (30/12/2024).
Rekontruksi kasus penembakan yang menewaskan seorang siswa bernama Gamma ini dilakukan di enam lokasi dengan total 43 adegan.
Adegan ke-39 hingga ke-43 dinilai menjadi adegan paling krusial karena di situlah terjadi proses penembakan.
Adapun berikut sejumlah fakta baru yang muncul dalam kasus penembakan polisi yang menewaskan GRO (17) atau Gamma, siswa SMKN 4 Semarang.
1. Keterangan Kombes Pol Irwan Terbantahkan
Keterangan eks Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, soal kasus penembakan Aipda Robig Zaenudin (38) terhadap tiga siswa di Semarang terbantahkan dalam proses rekontruksi.

Rekontruksi kasus penembakan ini dilakukan di enam lokasi dengan total 43 adegan pada Senin (30/12/2024).
Baca juga: Kata Keluarga Gamma soal Rekonstruksi Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang
Sebelumnya, Kombes Irwan mengeluarkan beberapa pernyataan yang akhirnya bertolak belakang dengan proses rekonstruksi.
Pertama, para korban adalah anggota gangster yang melakukan tawuran.
Irwan menuding para korban adalah anggota gangster Pojok Tanggul yang sedang melakukan tawuran dengan gangster Seroja di depan kawasan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Minggu (24/11/2024) sekira pukul 01.00 WIB.
Ketika kejadian tawuran ini, ada anggota penyidik Polrestabes Semarang, yakni Aipda Robig, yang melintas hendak pulang ke rumahnya.
Irwan mengklaim, ketika ada anggota melintas melihat dua kelompok remaja sedang tawuran lalu anggotanya berusaha melerai.
"Anggota kami melakukan upaya melerai," ujarnya di Mapolrestabes Semarang, Senin (25/11/2024) malam.
Irwan juga menuding para korban melakukan penyerangan terhadap Aipda Robig ketika proses melerai.
"Polisi diserang hingga dilakukan tindakan tegas (menembak korban)," sebutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.