Buntut Pemukulan Warga oleh Kadis di Halmahera Barat, Pj Sekda Nyaris Adu Jotos dengan Anggota DPRD
Anggota DPRD dan Pj Sekda Halmahera Barat nyaris adu jotos buntut dari Kadis pukuli warga.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pemukulan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) Halmahera Barat, Maluku Utara, Demisius Boky terhadap seorang pendemo berbuntut panjang.
PJ Sekretaris Daerah (Sekda) Halmahera Barat, Julius Marau bahkan nyaris dipukul oleh anggota DPRD Halmahera Barat dan warga Desa Gufasa, Jailolo, Halmahera Barat.
Aksi tersebut bermula ketika Julius Marau hendak mencoba membuka palang Kantor Disperindagkop Halmahera Barat usai kejadian pemukulan.
Pemalangan tersebut dilakukan oleh sejumlah warga dan Anggota DPRD.
Mereka melakukan pemalangan sebagai bentuk protes atas tindakan premanisme yang dilakukan oleh Demisius Boky.
Beruntung, saat Julius dan anggota DPRD Joko Hadi hendak baku hantam, emosi keduanya bisa diredam.
"Ini siapa yang palang, saya datang sebagai Pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini," kata Julius Marau sambil membuka palang kantor Disperindag, dikutip dari TribunTernate.com.
Joko pun menjawab bahwa Julius tak bisa asal membuka palang tersebut.
"Tidak boleh main buka, ini DPRD yang segel kantor," jawab Joko Ahadi.
Joko juga menyayangkan bahwa tidak ada Satpol PP di kantor Disperindagkop saat kejadian pemukulan.
"Kalian Satpol PP itu jangan cuma jaga di kantor Bupati, tetapi harus didistribusikan ke setiap instansi, kalau kejadian seperti ini bagaimana jadinya," ujar Joko.
Baca juga: Pukuli Pendemo, Kadis di Halmahera Barat Diringkus Polisi, Stafnya Ikut Terseret
Diketahui, ASN bernama Demisius Boky sebelumnya melakukan pemukulan terhadap warga yang demo kelangkaan minyak tanah.
Video Demisius Boky yang sedang pukuli warga juga beredar di media sosial.
Tak hanya Demisius Boky saja, polisi juga menangkap Soni Boky, staf kantor tempat Demisius bekerja.
"Kasus ini akan kita proses cepat, semua saksi akan diperiksa dan ada juga bukti rekaman."
"Tinggal kami naikkan sidik, untuk ditetapkan siapa tersangka dalam kasus ini," tegas AKBP Erlichson, dikutip dari TribunTernate.com.
Sementara itu, korban yang bernama Hardi menuturkan, ia langsung melaporkan apa yang dialaminya ke kantor polisi.
Ia menuturkan, aksi penganiayaan tersebut bermula ketika spanduk aspirasinya dicopot oleh seorang staf.
"Saya sampaikan kalau aksi ini saya sendiri jadi jangan buka spanduk, karena saya disini hanya menyampaikan aspirasi,"
"Tapi setelah saya tempel spanduk itu Kadis perintah stafnya copot, saya hadang dan dari situ Kadis dan staf pukul saya," ungkap Hardi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul Pj Sekda dan Anggota DPRD Halmahera Barat Nyaris Adu Jotos, Ini Masalahnya
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTernate.com, Faisal Amin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.