Adik saya beberapa kali leave group keluarga, tapi saya selalu invite kembali, dia tdk pernah komen apapun di group.

Si perempuan sering sekali playing victim (bisa lihat di postingan), beberapa kali merendahkan orang tua saya padahal komunikasi saja tidak pernah.

Setelah beberapa lama akhirnya kami sekeluarga di blok di whatsapp dan telepon oleh adik saya dan perempuan itu, sehingga kami putus kontak sama sekali, akhirnya saya datang ke kantornya untuk memberikan dia Hp untuk berkomunikasi, sebenarnya adik saya di bawah tekanan dan takut untuk membuka blokiran nomor Hp keluarga, di buka blokirannya setelah kemarin di kantor polisi.

Setelah sekitar 5-6 bulan tidak ada kabar akhirnya kami dapat kabar dari rekan kerja di Dispora KBB, bahwa selama ini adik saya ini selalu ada luka lebam, cakaran, dan sering terlambat. (Ini rekan-rekannya di Dispora KBB sangat membantu dan baik sekali ke adik saya, kami sekeluarga sangat berterima kasih)."

Tak sampai di sana, sang kakak menceritakan kejanggalan lainnya bahwa adiknya sering tidak memegang uang.

Bahkan untuk berangkat bekerja ke kantornya, adiknya kadang-kadang jalan kaki dari Tagog Padalarang ke kantornya dengan jarak kurang lebih 5 km.

Kenal Lewat Aplikasi Kencan

Melalui unggahan itu juga, sang kakak menceritakan awal mula perkenalan Calvin dan wanita yang jadi istrinya itu.

Sang kakak menceritakan Calvin mengenal Rana dari aplikasi kencan. Tak lama mengenal, pihak wanita minta menikah.

Awalnya, pihak keluarga korban kurang merestui Calvin menikahi Rana karena belum lama mengenal.

"Kami keluarga sebenarnya dari awal kurang merestui krn baru kenal dan datang ke rumah hanya beberapa kali."

"Setelah menikah kejanggalan mulai terjadi," tulis sang kakak.

Lebih lanjut, ia membeberkan kronologi pihak keluarga mengetahui KDRT yang dilakukan Rana terhadap Calvin.

Kakak Calvin mengaku sempat mendengar soal KDRT dari rekan kerja sang adik.

Ia juga mengaku merasa ada yang janggal dari pernikahan Calvin.