TRIBUNNEWS.COM - Ribuan Kiai dan Ibu Nyai pengasuh pondok pesantren (ponpes) Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Tengah akan menghadiri Naharul Ijtima Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jateng pada Sabtu (25/1/2025).

RMI NU Jateng masa khidmah 2024-2029 sebelumnya telah disahkan melalui SK PWNU Jawa Tengah Nomor 112/PW/A.II/H/VII/2024.

Naharul Ijtima RMI PWNU Jateng 2025 akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Darul Amanah, Sukorejo, Kendal.

Tema yang diangkat ialah "Revitalisasi Pesantren: Penguatan Spiritualitas untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045".

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah Kendal dan sekaligus pengurus Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU) PWNU Jateng, Kiai Muhammad Fatwa mengatakan kegiatan ini menjadi semangat perekat nasionalisme.

"Dengan kumpulnya Ribuan Kyai NU se Jawa Tengah ini akan terus membuktikan bahwa pesantren se Jawa Tengah menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI," jelas M Fatwa dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).

Fatwa juga menambahkan, para kiai akan terus mendidik santrinya agar siap membangun tujuan bersama Indonesia Emas 2045. 

"Para Kiai, Bu Nyai Pengasuh Pesantren se-Jawa Tengah akan konsen dalam menjalankan tanggung jawabnya mendidik para santri agar siap turun ke masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua RMI PWNU Jateng, KH Ahmad Fadlullah Turmudzi mengatakan santri di Jateng siap berkontribusi untuk mengisi kebutuhan fardhu kifayah dalam pembangunan Indonesia tercinta.

"Kiai, bu nyai, dan santri sebagai bagian penting dari ekosistem pesantren siap berkontribusi dalam membangun Indonesia dan mewujudkan Indonesia Emas 2045," jelas Ahmad.

Agenda Naharu Ijtima

Sementara itu Naharul Ijtima RMI PWNU Jateng akan diselenggarakan dalam berbagai acara, yaitu:

• Sidang Divisi Madrasah Diniyah (Madin)
• Halaqah (diskusi) Sharing Pengasuh Pesantren “Selayang Pandang Kepengasuhan” 
• Halaqah Manajemen Kepengasuhan 
• Halaqah Pengembangan Metodologi Bahtsul Masail di Pesantren
• Halaqah Pesantren Riset dan Pengabdian 
• Halaqah Media Pesantren

Baca juga: Nasib Pimpinan dan Guru Ponpes yang Lecehkan Santri di Jakarta Timur, Terancam 20 Tahun Penjara

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)