Empat Orang Meninggal Akibat Longsor Mamuju, Kemensos Terjunkan Tagana
Kementerian Sosial kirim Tagana dan logistik untuk bantu korban tanah lonsor di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Endra Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada Minggu malam (26/1/2025), menyebabkan terjadinya tanah longsor di Dusun Tamasapi, Kelurahan Mamunyu.
Longsor yang terjadi sekitar pukul 23.15 WITA tersebut mengakibatkan dua rumah tertimbun material, menewaskan empat orang dan melukai empat lainnya.
Korban meninggal dunia diidentifikasi sebagai Nurlela (24 tahun), Nasril (40 tahun), Aisyah (4 tahun), dan Salsabila (balita).
Sementara itu, korban luka-luka, yaitu Syahrul (50 tahun), Irawati (40 tahun), Fahri (30 tahun), dan Ajeng (13 tahun), telah mendapatkan penanganan medis di RS Bhayangkara dan RSUD Mamuju.
Jenazah korban meninggal berhasil ditemukan setelah upaya pencarian intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Tagana Sulawesi Barat, dan relawan.
Kementerian Sosial bergerak cepat memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Mamuju, 4 Orang Meninggal Dunia, 1 Diantaranya Bayi
“Begitu kami menerima laporan bencana, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung dikerahkan ke lokasi. Mereka bekerja bahu-membahu dengan Dinas Sosial setempat untuk mengevakuasi korban, membersihkan material longsor, dan mendistribusikan bantuan darurat,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf melalui keterangan tertulis, Senin (27/1/2025).
Medan lokasi longsor yang terjal dan sulit dijangkau menjadi tantangan besar bagi tim evakuasi.
Jalan menuju lokasi hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer, di tengah kondisi hujan yang terus mengguyur dan membuat jalanan licin.
Pemerintah Daerah Sulawesi Barat telah menurunkan alat berat untuk membuka akses yang tertutup material longsor, namun proses pembersihan masih berlangsung.
Kondisi cuaca di Kabupaten Mamuju masih dilaporkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang meningkatkan risiko bencana susulan.
"Kami memastikan masyarakat tidak hanya menerima bantuan material, tetapi juga pendampingan emosional untuk mengurangi dampak psikologis dari tragedi ini,” kata Gus Ipul.
Baca juga: Pencarian Korban Longsor di Pekalongan: 25 Ditemukan Meninggal, 1 Hilang
Gus Ipul mengatakan pihaknya akan terus mendampingi masyarakat hingga proses pemulihan selesai.
Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, tenda darurat, selimut, tikar, serta kebutuhan dasar lainnya untuk masyarakat terdampak.
Selain itu, layanan dukungan psikososial diberikan kepada para korban, khususnya anak-anak dan keluarga yang mengalami trauma akibat bencana.
“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan hingga kondisi mereka pulih. Komitmen kami adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka tetap terjaga,” tutur Gus Ipul.
Kementerian Sosial mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.