TRIBUNNEWS.COM - Ledakan speedboat Basarnas Ternate terjadi di perairan Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Senin (3/2/2025).

Juhmira, ibu dari Ryan Azur Sakti Ali, salah satu korban selamat, menceritakan detik-detik kejadian tersebut kepada TribunTernate.com.

Menurut Juhmira, saat itu Ryan sedang mencari senter di bagian belakang speedboat untuk keperluan pencarian korban nelayan yang hilang.

Saat mencari alat penerangan, tiba-tiba ledakan terjadi dan anak saya serta penumpang lainnya terlempar ke laut.

Setelah terlempar, Ryan sempat tidak sadarkan diri dan ketika sadar, ia sudah berada di dalam air.

Bersama temannya, mereka berusaha bertahan di atas air selama hampir satu jam.

"Beruntung ada kapal (dari bacan) yang lewat, kemudian anak saya dan temannya meminta bantuan," tambah Juhmira.

Teman Ryan bahkan sempat menolong dua korban lainnya yang sudah meninggal dunia dengan menggenggam tangan mereka hingga kapal datang untuk mengevakuasi.

Ryan Azur Sakti Ali saat ini dirawat di RSUD Chasan Boesoirie Ternate dengan kondisi patah tulang di kaki dan lecet di wajah.

Juhmira menekankan anaknya tidak bisa berbuat banyak karena cedera yang dialaminya.

"Anak saya bilang dia tak bisa berbuat banyak karena dalam posisi cedera (patah kaki)," jelasnya.

Baca juga: Jurnalis Metro TV Belum Ditemukan, Hilang usai Speedboat Meledak di Maluku Utara

"Namun masih ada temannya yang melakukan pertolongan terhadap korban lain yang sudah meninggal dunia," sambungnya.

Ledakan speedboat Basarnas Ternate ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, tujuh luka parah, dan satu korban masih dalam pencarian.

Lima korban selamat, termasuk Ryan, saat ini masih menjalani proses perawatan di RSUD Chasan Boesoirie Ternate.

Mereka adalah Muhammad Syahran Laturua, Ryan Azur Sakti Ali, Putra Nusantara, Irwan Idris, dan Hamba Djirun.

Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul Cerita Orang Tua Korban Selamat Ledakan Speedboat Basarnas Ternate

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).