Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dedi Mulyadi Kaget Anak Dokter dan PNS Dapat Bantuan PIP: Bukan Orang Miskin, Kok Bisa?

Gubernur Jawa Barat Terpilih, Dedi Mulyadi kaget mengetahui anak dokter dan PNS mendapat PIP, siswa yang tak mampu malah tidak dapat bantuan.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Dedi Mulyadi Kaget Anak Dokter dan PNS Dapat Bantuan PIP: Bukan Orang Miskin, Kok Bisa?
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
PIP SALAH SASARAN - Gubernur Jawa Barat Terpilih, Dedi Mulyadi kaget mengetahui anak dokter dan PNS mendapat PIP, siswa yang tak mampu malah tidak dapat bantuan. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Terpilih, Dedi Mulyadi kaget saat tahu bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tidak tepat sasaran.

Dedi mendapati fakta, anak dokter hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) turut menikmati bantuan yang seharusnya untuk orang tak mampu tersebut.

Fakta tersebut ditemukan Dedi saat mengonfirmasi laporan siswi SMAN 7 Cirebon soal uang PIP yang dipotong Rp200 ribu.

"SPP yang Rp200 ribu gimana pertanggungjawabannya per bulan? Dana PIP, katanya yang nyairin sekolah?"

"Begitu di bank-nya bukunya diambil sama kartunya, diambil dipotong Rp250 ribu untuk partai, gimana sih?" tanya Dedi, dilansir YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Minggu (9/2/2025).

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMAN 7 Cirebon, Taufik mengatakan, uang tersebut ditawarkan oleh pihak partai politik ke sekolah.

"Kebetulan waktu itu ada dari partai, mau gak? Ada dana PIP sekian."

Berita Rekomendasi

"Pemotongan itu bukan dari sekolah, dipotong Rp200 (ribu), katanya sih dari partai," terangnya.

Taufik menjelaskan, penerima PIP di SMAN 7 Cirebon sebanyak 500 siswa.

"500 dikali Rp200 ribu berarti Rp100 juta," ucap Dedi.

Namun, pihak sekolah mengaku setelah itu tak pernah mencairkan lagi uang tersebut lantaran takut.

Baca juga: Sosok Irma, Ibu yang Diberi Donasi Dedi Mulyadi Rp40 Juta untuk Bayar Utang Malah Dibelikan Motor

"Setelah itu kita gak mau mencairkan, gak mau (motong) kan takut," sahut Wakasek Humas SMAN 7 Cirebon, Undang Ahmad Hidayat.

Selanjutnya, Taufik menyinggung soal bantuan PIP yang menurutnya tidak tepat sasaran.

Diungkapkan Taufik, ada anak dokter hingga PNS mendapat dana PIP.

Sementara, siswa tak mampu yang lebih membutuhkan malah tak dapat bantuan PIP.

"Untuk PIP sementara ini gak tepat sasaran, banyak yang, mohon maaf anaknya dokter (yang mendapatkan)."

"Jadi kita juga bingung yang di lapangan, sementara yang seharusnya dapat, malah gak dapat," ungkapnya.

Dedi pun kaget mendengar penuturan tersebut.

"Harusnya PIP itu untuk masyarakat miskin," terang Dedi.

"Ada anak dokter dapat PIP?" sambung Dedi lagi.

"Ada, Pak, anak PNS juga banyak Pak, anak orang kaya," jawab Taufik.

Mantan Bupati Purwakarta itu kemudian memastikan, apakah 500 siswa yang mendapat bantuan itu orang tak mampu atau bukan.

"Di antara 500 siswa itu bukan orang miskin?" tanyanya.

"Bukan, jadi makanya ketika kemudian tidak tepat sasaran ini, yang seharusnya dapat malah gak dapat," jawab Taufik.

Masih tak percaya dengan fakta yang ia dengar, Dedi kembali mempertanyakan bagaimana bisa anak orang mampu bisa memperoleh PIP.

"Itu kok bisa dapat anak orang kaya, anak ASN, anak dokter?" tanya Dedi lagi.

Taufik menjelaskan, data tersebut dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

"Datanya dari Dapodik," tandas Taufik.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas