Sate Gulai Kambing Diduga jadi Penyebab Keracunan Massal di Ponorogo, Diduga Mengandung Bakteri
Kasus keracunan massal di Ponorogo meningkat menjadi penyidikan. Hasil laboratorium menunjukkan makanan yang dihidangkan katering mengandung bakteri.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: timtribunsolo

TRIBUNNEWS.COM - Kasus keracunan massal yang terjadi di Ponorogo, Jawa Timur, telah meningkat statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Kejadian ini menewaskan satu warga, Misnan, yang terpaksa dirawat di Rumah Sakit Yasyfin Gontor setelah mengikuti acara selamatan di rumah Miswaji pada Jumat, 31 Desember 2025.
Sejumlah saksi, termasuk pemilik katering yang menyuplai makanan untuk dua acara berbeda, telah diperiksa.
Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, mengungkapkan bahwa sampel makanan diambil dari dua lokasi, yaitu Desa Bondrang dan Pondok Pesantren di Desa Belang, untuk diuji di laboratorium.
Hasil uji menunjukkan adanya bakteri dalam makanan dan air.
"Di air juga ada kandungan bakteri, tapi jenisnya masih perlu penjelasan dari Dinas Kesehatan dan laboratorium," kata Rudy, Sabtu, 8 Februari 2025.
Dalam proses olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian menemukan unsur pidana dalam kasus ini.
"Yang pasti, perkara ini ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan karena ditemukan adanya peristiwa pidana," tegas Rudy.
Sebelumnya, Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, menyatakan bahwa pemilik katering telah menjalani pemeriksaan bersama 40 saksi lainnya.
Pemilik katering tersebut mengaku telah berjualan sate dan gulai selama 20 tahun dengan resep yang tidak pernah berubah, sehingga tidak menyangka hidangannya bisa menyebabkan keracunan.
Acara selamatan yang dihadiri sekitar 90 orang tersebut berujung duka, dengan 46 orang mengalami keracunan.
Baca juga: Makanan Mengandung Bakteri, Polisi Naikkan Kasus Keracunan Massal 2 Desa di Ponorogo ke Penyidikan
Miswaji, tuan rumah acara, mengaku tidak menyangka bahwa menggunakan katering untuk memasak akan berujung pada keracunan massal.
"Saya sediakan kambingnya, baru saya antar ke katering. Kemudian diolah oleh pihak katering dan diantar ke rumah," jelas Miswaji.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pihak berwenang, mengingat dampak yang ditimbulkan dari keracunan massal ini.
Proses penyidikan akan terus dilakukan untuk mengungkap fakta lebih lanjut mengenai penyebab keracunan.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Hasil Laboratorium Sampel Makanan yang Sebabkan Keracunan Massal di Ponorogo, Mengandung Bakteri
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum) (Kompas.com/Sukoco)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.