TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja asal Sidoarjo berinisial IV (16) melaporkan ayah kandungnya sendiri ke polisi lantaran kesal tak diberi nafkah selama 10 tahun.

Sejak 2015, IV bersama ibunya harus bekerja keras setiap hari untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Orangtua IV berpisah sejak 10 tahun lalu, ayahnya memilih pergi ke luar kota dan tidak pernah menghubunginya lagi.

Siswi kelas XII di SMA swasta di Sidoarjo itu tinggal bersama ibunya.

Dia berinisiatif untuk meringankan membantu ibunya karena merasa terlalu banyak menanggung seluruh biaya sekolahnya.

Setiap malam, IV menyempatkan diri membuat adonan gorengan.

Pagi harinya ia harus menggoreng adonan kue untuk dijual ke sekolah.

Rutinitas itu dijalani setiap hari agar mendapatkan uang saku.

Sementara, sang ibu bekerja di tempat usaha katering.

“Ibu selama ini kerja di tempat katering, saya bantu untuk jual gorengan,” ujar IV pada Senin (3/2/2025).

Baca juga: Ucapan yang Buat Siswi SMA di Sidoarjo Polisikan Ayah Kandung yang Tak Beri Nafkah: Memangnya Bisa?

IV merasa ditelantarkan ayahnya karena kebutuhannya tidak dipenuhi dan diabaikan.

Bahkan, nomor telepon IV diblokir setiap kali dia meminta uang.

"Minta uang saja ke ayah selalu dimarahi, bahkan nomor teleponku diblokir," tutur IV, Senin (3/2/2025).

Puncak kekecewaan IV kepada ayahnya terjadi pada Desember 2024.