Momen Gibran Kunjungi SMAN 10 Surabaya Tinjau Program MBG, Foto Bareng Siswa Diulang Berkali-Kali
Momen unik saat Gibran Rakabuming mengunjungi SMAN 10 Surabaya, untuk tinjau program MBG pada Senin (10/2). Foto bareng siswa diulang berkali-kali
Editor: Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA.- Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi SMAN 10 Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (10/2/2025).
Kunjungan itu untuk meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga: Pagi-pagi Prabowo Sidak Program MBG di Bogor
Seperti dilansir Tribunnews.com dari Surya, Gibran melihat langsung proses pembagian makanan di enam kelas serta berdialog dengan siswa mengenai kesan mereka terhadap program ini.
Menu yang disajikan saat kunjungan tersebut terdiri dari ubi, cah sawi, tahu, bakso ayam, serta buah semangka dan rambutan.
Ada momen menarik dalam kunjungan Gibran ini.
Yaitu saat para staf kepresidenan harus mengulang tiga kali momen foto bareng.
Foto itu harus diulang, karena terjadi kerumunan di antara siswa.
Sebab, posisi Gibran selalu tertutupi oleh para murid yang berpose.
Dalam kunjungannya, Gibran melihat langsung proses pembagian makanan di enam kelas serta berdialog dengan siswa mengenai kesan mereka terhadap program ini.
Menu yang disajikan saat kunjungan tersebut terdiri dari ubi, cah sawi, tahu, bakso ayam, serta buah semangka dan rambutan.
Sementara itu, Teguh Santoso, Kepala SMAN 10 Surabaya menjelaskan Gibran meninjau langsung jalannya program di enam kelas.
"Saya melihat langsung interaksi pak wapres dengan siswa. Dan siswa mengungkapkan rasa syukurnya dengan program ini,"ujarnya.
Baca juga: Survei Kepuasan Kinerja 100 Hari Prabowo Capai 72,5 Persen Versi Lembaga KedaiKopi, MBG Faktor Utama
Dikatakannya evaluasi menu MBG dilakukan berdasarkan sisa makanan yang ditinggalkan siswa.
"Biasanya ada menu yang sangat disukai, ada juga yang kurang diminati. Kami mengevaluasi berdasarkan sisa makanan di wadah. Jika ada yang tidak habis, kami analisis dan sampaikan perbaikannya. Namun, selama makanannya tidak basi, hal itu tidak menjadi masalah karena menu disusun berdasarkan nilai gizi, bukan hanya rasa," jelas Teguh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.