Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sultan HB X Jalin Dialog dengan Komunitas Madura, Bahas Fenomena Carok yang Viral di Yogyakarta

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X bertemu Komunitas Keluarga Madura Yogyakarta

Editor: Glery Lazuardi
zoom-in Sultan HB X Jalin Dialog dengan Komunitas Madura, Bahas Fenomena Carok yang Viral di Yogyakarta
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
TANTANGAN TERBUKA CAROK- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima audiensi dengan Komunitas Madura Yogyakarta di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, pada Rabu (12/2/2024). Pertemuan tersebut menghasilkan 2 poin. (TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO)  

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pasca tantangan carok yang viral di media sosial,  Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X bertemu Komunitas Keluarga Madura Yogyakarta.

Pertemuan digelar di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (12/2/2025).

Gubernur Sultan menyampaikan bahwa Pemerintah DIY, bersama dengan pihak kepolisian, TNI, dan unsur keamanan lainnya, telah melakukan dialog untuk menanggapi situasi ini. 

"Semua unsur yang berkait sudah melakukan dialog-dialog pertemuan dan report itu saya terima semua. Sehingga kami tadi pertemuan kita tidak baca proses-proses seperti ini, tapi kesimpulan sudah ada dari pimpinan Madura yang punya hasil rapat Forkopimda dan mereka sudah berproses," ucap Sultan pada Rabu (12/2/2025).

Baca juga: Viral Kamar Hotel JW Marriott Medan Banjir karena Tamu Jemur Baju, Kejadian 2020, Ini Kata Manajemen

Dalam pertemuan tersebut, disepakati dua poin penting.

Pertama, warung Madura diwajibkan untuk menempelkan tulisan "bayar tunai" di tempat usaha mereka.

"Kesimpulannya hanya dua kesimpulan jangka pendek, yaitu warung itu punya tulisan bayar tunai. Perkara mau dibantu gratis itu urusan individu dengan tunai secara hukum punya posisi," jelas Sultan.

Berita Rekomendasi

Kedua, Sultan menekankan pentingnya penegakan hukum jika terjadi pemaksaan atau kasus tidak membayar. "Kami minta proses hukum," imbuhnya.

Sultan berharap dengan langkah ini, kejadian serupa di masa mendatang dapat dihindari.

"Itu saja keputusannya yang bisa dilakukan segera untuk mendinginkan kesalahpahaman. Proses surat menyurat sudah selesai," tegasnya.

"Sudah ada usulan yang sangat praktis dari Sultan, misalnya teman-teman kami dari Madura yang jualan atau kelontong, itu ya, ditulislah misalnya, dibayar tunai," ungkapnya.  

Mahrus juga menjelaskan bahwa surat yang viral di media sosial tidak dimaksudkan untuk menimbulkan perseteruan antar kelompok.

Ia mencatat bahwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir, terdapat 15 kejadian tidak menyenangkan yang dialami pengusaha warung kelontong Madura.

"Itu warung Madura itu jadi subjeknya bisa bermacam-macam, tapi objeknya akan satu, tetap kami. Makanya, untuk mencegah agar kedepan tidak terjadi lagi, ya kita ketemu ini," tuturnya.

Baca juga: Viral Surat Tantangan Carok di Medsos, Komunitas Madura Bertemu Sri Sultan, Hasilkan 2 Keputusan

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas