Warga Bondowoso Jadi Korban Penipuan Modus Kredit Usaha Rakyat, Tiba-tiba Punya Pinjaman Rp100 Juta
Saiful Arifin, warga Desa Sumber Gading, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, jadi korban penipuan pinjaman KUR di perbankan.
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, BONDOWOSO - Jangan sembarangan menyerahkan data KTP dan identitas keluarga lainnya untuk kepentingan yang tidak jelas.
Saiful Arifin, warga Desa Sumber Gading, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, jadi korban penipuan. Data pribadinya digunakan oleh orang lainnya untuk mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai hingga KUR Rp 100 juta ke bank pelat merah di Bondowoso.
Saiful Arifin semula diiming-imingi mendapatkan rezeki Rp 1 juta yang disebut uang bantuan dari pemerintah, dari orang berinisial RAZ.
Saiful Arifin awalnya tak curiga, uang yang didapatnya pada Februari 2024 lalu, digunakan untuk membayar ngontrak rumah berukuran 3x5 meter dengan biaya Rp 450 ribu per tahun.
Rumah itu dia tinggali enam anggota keluarga, ibu, nenek, ponakan, dan istri yang baru dinikahinya.
Sebagai tulang punggung keluarga, pendapatan yang dimiliki Arifin dari kerja beternak ayam ikut orang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Tiba-tiba dia dikagetkan hendak mengambil cicilan sepeda motor ditolak oleh dealer motor lantaran di BI Checking, namanya yang tercatat memiliki pinjaman Rp 100 juta di perbankan.
Dia tak langsung menceritakan kejadian ini pada keluarga, khawatir kaget. Namun, pada awal Januari 2025, keluarganya akhirnya tahu juga.
Ada dua petugas bank datang ke rumahnya, meminta tanda tangan. Di dalam dokumen yang disodotkan petugas itu tertulis terkait pinjaman Rp 100 juta.
Baca juga: Modus Penipuan Jual-Beli Mobil Klasik, Dokter Asal Purworejo Kehilangan Uang Rp 690 juta
Ibunya nyaris pingsan, neneknya yang sudah sakit-sakitan di atas kasur dan istrinya menangis tak henti.
"Bagaimana mau pinjam Rp 100 juta. Apa yang mau dibayarkan. Untuk makan saja pendapatan saya ngepas," ceritanya.
Dia sendiri menolak menandatangani itu. Karena merasa tak pernah melakukan proses pinjam di perbankan.
Namun, tetap saja dia ketakutan dan berusaha mencari jalan keluar bersama pemuda lainnya yang bernasib sama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.