Andi Satu-satunya Korban Speedboat Terbalik di Kaltara yang Belum Ditemukan, 6 Korban Lainnya Tewas
Hingga hari keenam pasca kecelakaan speedboat SB Iqzza Express 01, korban hilang Andi Badinah belum juga ditemukan.
Penulis: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, BULUNGAN – Hingga hari keenam pasca kecelakaan speedboat SB Iqzza Express 01, korban hilang, Andi Badinah (sebelumnya ditulis Andi Badi--red), belum juga ditemukan.
Andi Badinah (50) adalah salah satu dari 3 korban hilang dalam insiden speedboat terbalik pada Senin (10/2/2025) lalu.
Sebelumnya dua korban hilang atas nama M Dafit (6) dan Alfa Rezky Azka (6) ditemukan di hari keempat pencarian, Kamis (13/2/2025).
Kedua jasad korban ditemukan hanya berbeda waktu sekitar satu jam, namun dalam kondisi tak bernyawa.
Baca juga: Cerita Syahruddin Kehilangan Cucu, Korban Tewas Speedboat Terbalik di Kaltara Bertambah Jadi 4 Orang
Speedboat SB Iqzza Express terbalik setelah menabrak kayu di perairan Sungai Temangga SP 6 Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Empat korban tewas lainnya ditemukan pada hari yang sama saat peristiwa terjadi, Senin.
Sabtu (15/2/2025) atau hari keenam pencarian, Tim SAR Gabungan akan menyisir areal lokasi kejadian, dengan memperluas radius pencarian.
Kasi Ops Kantor SAR Tarakan Dede Hariana mengatakan, pencarian kembali dilakukan oleh tim gabungan, dengan melibatkan sejumlah instansi terkait di antaranya TNI, Polri, BPBD, PMI, juga pihak keluarga dan masyarakat sekitar.
Baca juga: Speedboat Terbalik di Bulungan Kalimantan Utara, 3 Penumpang Tewas, 4 Lainnya Hilang
Dede Hariana mengatakan pencarian dilakukan dengan metode penyisiran. Tak hanya secara manual, penyisiran dilakukan juga dengan bantuan alat drone.
"Radius pencarian kita perluas ke arah hilir. Utamanya di areal lokasi ditemukannya dua korban sebelumnya," kata Dede Hariana.
Selain arus yang cukup deras, proses pencarian juga terkendala dengan batang kayu yang hanyut di sekitar lokasi.
"Kita gunakan Aquaeye, namun tidak kita maksimalkan, karena kondisi arus deras dan banyak batang kayu yang hanyut. Kami juga tidak menggunakan penyelaman, selain karena cuaca yang buruk, jarak pandang yang terbatas dan kemungkinan binatang buas. Areal itu juga bukan medan pencarian yang harus menggunakan penyelaman," ungkapnya.
Sebelumnya pada hari keempat pencarian, tim SAR gabungan melakukan penyisiran pada dua wilayah areal:
Baca juga: Fakta-fakta Sahril Helmi Meninggal: Begini Kondisi Jasad Jurnalis Korban Ledakan Speedboat Basarnas
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.