Makam Pandu Dibongkar, Keluarga Berharap Hasilnya Tidak Dimanupulasi
Inilah kabar terbaru dari kasus siswa SMA yang meninggal diduga dianiaya anggota polisi di Asahan, Sumut. Polisi ekshumasi makam korban Minggu (16/3)
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian membongkar makam dari Pandu Brata Siregar (18), pelajar SMA yang tewas diduga setelah dianiaya anggota polisi.
Proses ekshumasi atau pembongkaran makam tersebut dilakukan di Desa Pariaki Tangan, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara (Sumut), Minggu (16/3/2025).
Ragil Siregar selaku keluarga korban, berharap tak ada manipulasi dalam hasil ekshumasi ini.
"Harapan keluarga, hasil ini terbongkar jangan ada di neko-neko," kata Ragil Siregar, Minggu, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Ia menuturkan, adiknya merupakan sosok yang tak banyak bicara dan suka berolahraga.
"Dia (Pandu) pendiam, tidak banyak bicara. Dia baik dan hobi berolahraga."
"Dia ga neko-neko, dia anak rumahan," ujarnya.
Korban, lanjutnya, mempunyai cita-cita menjadi TNI.
"Berkas memang belum. Tapi dia sudah mempersiapkan diri," pungkas Ragil.
Sebelumnya diwartakan, Polres Asahan membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap Pandu Brata Siregar.
Iptu Ahmadi, Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Asahan, menuturkan timnya tengah bekerja untuk melakukan penyelidikan.
Baca juga: Investigasi Kematian Siswa SMA di Asahan, Polisi: Tim Khusus Dibentuk
Ada dua tim khusus yang dibentuk, yakni tim Reskrim dan tim Propam.
"Kapolres sudah mengeluarkan surat perintah (sprint) terhadap adanya dugaan yang seperti baru-baru ini viral."
"Kapolres bentuk dua unit, kami dari tim Reskrim menyelidiki pengungkapan dari kematiannya," ujar Iptu Ahmadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.