Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Keluarga Kenang Sosok AKP Anumerta Lusiyanto, Ingin Kumpul bersama Keluarga hingga Kangen Ibu

AKP Anumerta Lusiyanto menjadi salah satu dari tiga korban yang gugur dalam insiden penggerebekan sabung ayam di Way Kanan. Sang kakak kenang almarhum

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Falza Fuadina
Editor: Nuryanti
zoom-in Keluarga Kenang Sosok AKP Anumerta Lusiyanto, Ingin Kumpul bersama Keluarga hingga Kangen Ibu
Sripoku.com Choirul/Dok. Polda Lampung via TribunLampung.com
POLISI GUGUR DITEMBAK - Foto Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, semasa hidup (kiri). Arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, yang menjadi lokasi gugurnya Lusiyanto dan dua rekannya, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto dan Briptu Ghalib Surya Ganta. Ketiganya gugur setelah ditembak orang tak dikenal (OTK) saat menggerebek arena itu, Senin (17/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa gugurnya tiga anggota Polda Lampung saat penggerebekan di arena judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto menjadi satu dari tiga korban dalam insiden tersebut.

Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur, tidak jauh dari rumah duka.

AKP Anumerta Lusiyanto meninggalkan seorang istri bernama Sasmiyatun dan seorang putri, Salsabila, yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Jakarta.

Kakak perempuan almarhum, Parwati, memiliki firasat beberapa hari sebelum insiden tragis tersebut terjadi.

"Pada saat itu, Lusiyanto itu sempat bilang nanti kalau kita kumpul di Sumber Harjo gantian juga kumpul di Negara Batin. Saya diminta untuk menginap di rumah dinasnya, itu permintaannya," ungkap Parwati, dikutip dari Sripoku.com.

Meski tidak meninggalkan pesan terakhir, almarhum Lusiyanto sering menelepon Parwati setiap kali merindukan ibunya.

Berita Rekomendasi

"Tidak ada pesan terakhir, namun almarhum Lusiyanto mengatakan jika dia kangen ibu, dia menelepon saya. Karena menurut almarhum saya ini sosok pengganti ibu, jadi kalau Lusiyanto kangen ibu selalu menelepon saya," tuturnya.

Dalam beberapa minggu terakhir, almarhum sering berkomunikasi dan ingin berkumpul bersama keluarga.

"Bahkan pada hari Minggu kemarin pulang adik saya Lusiyanto ini pulang ke sini. Bahkan sempat ikut tarawih di musala dekat rumah mbak saya. Lalu habis sahur berangkat pulang kembali ke Way Kanan," kata Parwati.

Parwati pun membeberkan sosok Lusiyanto. Ia dikenal sebagai pribadi yang baik serta memiliki hubungan yang erat dengan saudara-saudaranya.

Baca juga: Ayah Briptu Ghalib, Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI, Ternyata Baru Saja Meninggal, Kini Ibu Sendiri

"Lusiyanto ini adik bungsu yang paling nurut sama mbak-mbaknya. Serta paling manja dengan keempat mbak-mbaknya," kenang Parwati sambil menangis.

Keluarga berharap agar aparat penegak hukum dapat menindak tegas pelaku penembakan.

"Harapan saya dan keluarga besar meminta keadilan seadil-adilnya untuk ditindak tegas pelaku penembakan adiknya," tegas Parwati.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas