Sosok AKP Anumerta Lusiyanto yang Tewas Tertembak, Dikenal Baik dan Ramah
AKP Anumerta Lusiyanto yang tewas tertembak saat menggerebek judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati

TRIBUNNEWS.COM - Kapolsek Negara Batin Polres Way Kanan AKP Anumerta Lusiyanto tewas tertembak saat menggerebek judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin 17, Maret 2025.
Jenazah AKP Anumerta Lusiyanto dimakamkan kemudian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Selasa (18/3/2025) kemarin.
Kini keluarga hanya bisa mengenang keseharian Lusiyanto yang semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah kepada masyarakat.
"Baik orangnya, sangat ramah beliau itu," ucap kerabat almarhum Lusiyanto, Sarijan, dikutip dari Tribun Sumsel, Selasa.
Pria berusia 86 tahun itu mengatakan, almarhum adalah sosok anggota Polri yang dekat dengan masyarakat.
"Kalau dia (almarhum) pulang ke sini pasti bergaul dengan masyarakat. Baik sekali orangnya," ungkapnya.
Sosok Penurut
Selain itu, di mata keluarga, AKP Anumerta Lusiyanto merupakan sosok yang penurut.
Saudara perempuan almarhum, yaitu Parwati mengatakan, Lusiyanto merupakan anak bungsu yang memiliki tiga kakak perempuan.
"Lusiyanto ini adik bungsu yang paling nurut sama mbak-mbaknya. Serta paling manja dengan mbak-mbaknya," kenang Parwati sambil menangis, Selasa.
Ia menyebut, dalam beberapa minggu ini Lusiyanto selalu ingin berkomunikasi lewat gawai dan berkumpul dengan keluarga.
"Bahkan pada hari Minggu kemarin, adik saya Lusiyanto ini pulang ke sini. Bahkan sempat ikut tarawih di mushola dekat rumah mbak saya. Lalu abis sahur berangkat pulang kembali ke Way Kanan," ucap Parwati.
Baca juga: Tangis Parwati Kenang Sosok AKP Anumerta Lusiyanto yang Tewas Ditembak: Adik Bungsu Paling Manja
Parwati juga menyampaikan sempat ada firasat yang dirasakannya pada saat libur panjang kumpul-kumpul bersama keluarga beberapa hari yang lalu, bahkan ia juga sempat mengambil video kebersamaan itu.
"Pada saat itu Lusiyanto itu sempat bilang nanti kalau kita kumpul di Sumber Harjo nanti juga kumpul di Negara Batin, saya diminta untuk menginap di rumah dinasnya, itu permintaannya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Parwati menyebut tak ada pesan-pesan terakhir yang disampaikan almarhum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.