Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Viral Temuan Ladang Ganja di Bromo Dikaitkan Pembatasan & Tarif Drone, Kemenhut-TNBTS Beri Bantahan

Menhut Raja Juli membantah kabar penutupan beberapa area pendakian di TNBTS beberapa waktu lalu, untuk menutupi keberadaan ladang ganja itu.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Viral Temuan Ladang Ganja di Bromo Dikaitkan Pembatasan & Tarif Drone, Kemenhut-TNBTS Beri Bantahan
TribunJatimTimur.com/Erwin Wicaksono
LADANG GANJA BROMO - Pihak kepolisian melakukan pencabutan tanaman ganja di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (20/9/2024). Menhut Raja Juli membantah kabar penutupan beberapa area pendakian di TNBTS beberapa waktu lalu, untuk menutupi keberadaan ladang ganja itu, Selasa (18/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Beredarnya video penemuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mencuri perhatian warganet. 

Bersamaan dengan itu, berembus pula isu mahalnya tarif penerbangan drone di kawasan TNBTS berkaitan temuan lahan ganja. 

Kemudian, beredar narasi penutupan kawasan TNBTS beberapa waktu lalu, karena adanya keberadaan ladang ganja.

Merespons hal tersebut, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengungkapkan, ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pertama kali ditemukan pada September 2024. 

Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, pun mengakui adanya penemuan ladang ganja di Bromo tersebut. 

Raja Antoni menyatakan, ladang ganja itu, ditemukan oleh Balai Besar TNBTS bersama pihak kepolisian dan tim Manggala Agni KLH hutan menggunakan bantuan teknologi drone. 

Setelah penemuan, ladang ganja itu, lantas dicabut dan menjadi barang bukti oleh kepolisian untuk proses hukum terhadap pelaku.

Berita Rekomendasi

“Pakai drone segala macam, dan itu tidak terkait dengan penutupan taman nasional. Kan isunya ‘oh ditutup supaya ganjanya tidak ketahuan’, justru dengan drone, dan temen-temen di Taman Nasional yang menemukan titiknya bersama Polhut, itu kita cabut dan menjadi barang bukti yang kita bawa ke polisi,” kata Raja Antoni dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).

Raja Juli juga membantah kabar penutupan beberapa area pendakian di TNBTS beberapa waktu lalu, untuk menutupi keberadaan ladang ganja itu.

Politisi PSI tersebut, menegaskan penutupan itu bertujuan untuk alasan lain yang tak terkait.

Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Satyawan Pudyatmoko, menyebut temuan tanaman ganja merupakan hasil pengembangan kasus narkotika yang ditangani Polres Lumajang. 

Baca juga: Petani Ladang Ganja Lereng Semeru Diajari Cara Tanam dan Memupuk, Dapat Bagian Rp4 Juta Tiap Panen

Pada 18-21 September 2024, tim gabungan terdiri dari Balai Besar TNBTS, Polres Lumajang, TNI hingga perangkat desa menemukan lokasi ladang ganja di Blok Pusung Duwur, Kecamatan Senduro dan Gucialit.

"Proses pemetaan dan pengungkapan lahan ganja dilakukan menggunakan teknologi drone," ucap Satyawan dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025), dilansir Kompas.com.

"Tim menemukan bahwa tanaman ganja berada di lokasi yang sangat tersembunyi, tertutup semak belukar lebat, serta berada di lereng yang curam," imbuhnya. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas