Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Lewatkan, Fenomena Supermoon dan Bintang Raksasa Aldebaran Malam Ini

Malam nanti merupakan fenomena supermoon penuh pertama dan terakhir kalinya untuk tahun ini.Fenomena Supermoon sendiri memang seringkali menjadi tonto

zoom-in Jangan Lewatkan, Fenomena Supermoon dan Bintang Raksasa Aldebaran Malam Ini
ISTIMEWA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malam nanti merupakan fenomena supermoon penuh pertama dan terakhir kalinya untuk tahun ini.

Fenomena Supermoon sendiri memang seringkali menjadi tontonan penduduk dunia.

Supermoon (bulan super) sebenarnya merupakan istilah penggambaran keadaan bulan penuh saat berada dalam titik terdekat dengan Bumi.(apsis/perigee).

Bulan diprediksi akan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.

Selain dinamai Full Cold Supermoon, Supermoon ini juga disebut Big Spirit Moon atau Blue Moon.

Seiring Bulan mengelilingi Bumi setiap bulan, ada satu titik di setiap siklus di mana Bulan berada pada jarak paling dekat (perigee) dan paling jauh (apogee).

Baca: Sandiaga Uno Pilih Menyesuaikan Diri Dengan Pergub Baru Soal Pakaian Dinas

BERITA REKOMENDASI

Supermoon ini akan terlihat jelas pada hari Minggu malam menjelang Senin pagi jika langit benar-benar bersih (tanpa mendung).

Secara teknis, ini akan menjadi supermoon keempat tahun ini.

Supermoon yang terjadi malam nanti merupakan satu-satunya fenomena bulan super yang bisa dilihat dengan mata telanjang untuk tahun ini.

Hal ini karena tiga supermoon sebelumnya bertepatan dengan fase bulan baru.

Sepanjang malam nanti , bulan akan muncul 7 persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dari biasanya.


Waktu terbaik untuk menikmati pemandangan akan seperti bulan purnama pada umumnya, yaitu beberapa menit setelah matahari terbenam.

Baca: Lihat, Gara-gara Ini Keluarga Gotong Jenazah Mesak Sejauh 36 KM

Saat itu, efek optik yang disebut dengan ilusi bulan akan membuat supermoon tampil jauh lebih besar dan lebih cerah daripada biasanya.

Dirangkum dari National Geographic, Selasa (21/11/2017), supermoon ini nantinya akan bersandingan dengan rasi bintang Taurus (banteng).

Dengan menutupi bulan dengan jempol, Anda juga bisa mencari bintang oranye Aldebaran, bintang raksasa berusia 65 tahun cahaya.

Pengamat langit di Alaska utara, Kanada, Rusia, dan sebagian wilayah China bahkan beruntung akan melihat bulan meluncur sebentar di depan bintang tersebut.

Meskipun tidak memerlukan alat khusus untuk melihat fenomena ini, jika Anda menggunakan kamera dengan lensa tele, teleskop, atau teropong, akan ada kesempatan melihat permukaan bulan yang lebih baik.

Jika wilayah Anda tertutup mendung, jangan khawatir, Anda bisa menyaksikannya secara online.

Para astronom akan memberikan gambar real-time dari satelit indah di atas monumen legendaris Roma, Italia.

Bahkan jika Anda ketiduran dan tak sempat menyaksikannya, tak perlu kecewa, karena akan ada dua supermoon pada awal tahun depan, tepatnya pada tanggal 2 dan 31 Januari 2018. (*)
 

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas