Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Catat! Ini Lima Gerhana yang Akan Terjadi di 2018, Dua di Antaranya Terlihat dari Indonesia

Di tahun 2018 ini, ada lima fenomena gerhana akan terjadi yang dua di antaranya bisa disaksikan di Indonesia.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Catat! Ini Lima Gerhana yang Akan Terjadi di 2018, Dua di Antaranya Terlihat dari Indonesia
Photo courtesy Mark Zuckerberg | Facebook l CNBC
Gerhana matahari di atas Oregon, AS, Senin (23/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Di tahun 2018 ini, ada lima fenomena gerhana akan terjadi yang dua di antaranya bisa disaksikan di Indonesia.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Senin (29/1/2018), mengingatkan bahwa fenomena gerhana bulan langka akan terjadi pada 31 Januari.

Disebut langka lantaran gerhana bulan total terjadi bertepatan dengan fenomena ‘supermoon’ dan ‘blue moon’, sehingga disebut sebagai fenomena 'super blue blood moon'.

‘Super blue blood moon’ merupakan sebuah fenomena yang belum pernah terjadi sejak 152 tahun lalu.

Baca: Gerhana Bulan Total 31 Januari Disebut Langka, Ini Penjelasannya

Dwikorita memastikan, proses 'super blue blood moon’ kali ini akan dapat diamati dari Indonesia secara jelas.

Berita Rekomendasi

Namun, selain gerhana bulan langka 'super blue blood moon’ pada akhir Januari ini, masih ada empat fenomena gerhana lain yang akan terjadi di tahun ini.

Pada 15 Februari 2018, 13 Juli 2018, dan 11 Agustus 2018, menurut BMKG, akan terjadi fenomena gerhana matahari sebagian.

Tetapi, fenomena tersebut tidak akan terlihat dari Indonesia.

Sedangkan, fenomena gerhana bulan total yang akan kembali terjadi pada 28 Juli 2018 dikatakan dapat diamati dari Indonesia.

Jika dilihat dari Indonesia, peristiwa gerhana pada 31 Januari nanti, secara keseluruhan dari fase awal hingga akhir, akan terjadi selama sekitar enam jam, mulai pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB.


Saat bulan terbit dan berada pada fase purnama sekitar pukul 20.30 WIB, gerhana bulan total akan berada pada fase puncak.

Peristiwa tersebut akan berlangsung kurang lebih 77 menit, di mana masyarakat di seluruh wilayah Indonesia akan melihat bulan berubah warna menjadi merah.

“Sebagaimana terlihat pada peta, keseluruhan proses gerhana dapat diamati di Samudera Pasifik, serta bagian timur Asia, Indonesia, Australia, dan barat laut Amerika,” kata Dwikorita, di Jakarta.

Gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.

Sebelumnya, gerhana bulan total yang sama pernah terjadi 18 tahun lalu, tepatnya pada 21 Januari 2000.

Gerhana serupa akan muncul lagi dalam jangka waktu yang sama di masa mendatang, yaitu 11 Februari 2036. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas