Bacaan Takbir Muqayyad Hari Raya Idul Adha, Dikumandangkan Selama Lima Hari
Sama-sama dikumandangkan saat Idul Adha dan Idul Fitri, ternyata terdapat perbedaan takbir.
Penulis: Diah Ana Pratiwi
Editor: Suut Amdani
TRIBUNNEWS.COM - Terdapat beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan pada hari raya umat Islam.
Satu di antaranya adalah menghidupkan malam hari raya, dengan berbagai hal.
Misalnya, salat isya berjamaah dan bertakbir bersama.
Sama-sama dikumandangkan saat Idul Adha dan Idul Fitri, ternyata terdapat perbedaan takbir.
Perbedaan terdapat pada jenis takbir yang dikumandangkan dalam dua hari raya umat Islam ini.
Melansir dari nu.or.id, takbir pada hari raya Idul Fitri disebut dengan takbir mursal.
Takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari hingga imam melakukan takbiratul ikhram saat salat id.
Takbir mursal sebenarnya juga berlaku untuk salat Idul Adha.
Bedanya, saat hari raya Idul Adha takbir yang dilantunkan tidak selesai setelah salat Id.
Takbir ini dinamakan takbir muqayyad.
Takbir muqayyad adalah takbir yang memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi salat, baik fardhu maupun sunnah.
Takbir muqayyad dilaksanakan dalam kurun waktu lima hari, mulai tanggal 9 hingga 13 Zulhijah.
Pembacaannya adalah setelah salat Subuh di hari Arafah (9 Zulhijah) hingga waktu Ashar akhir hari Tasyrik (13 Zulhijah).
Adapun takbir sebagai berikut:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ.
(Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i, Fathul Qarib al-Mujib dalam kitab Hasyiyah Al Bajuri [Thaha Putera]) h. 227-228)
Berdasarkan hal di atas, pada saat hari raya Idul Fitri, umat muslim mengkumandangkan takbir mursal.
Sedangkan pada hari raya Idul Adha, umat muslim mengkumandangkan takbir mursal dan takbir muqayyad.
(Tribunnews.com/Diah Ana)