Beberapa Daerah di Indonesia Dilanda Kemarau, Kapan Musim Hujan Tiba?
Beberapa wilayah di Indonesia saat ini masih dilanda musim kemarau yang panjang. Pertanyaannya, kapan musim hujan akan datang?
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa wilayah di Indonesia saat ini masih dilanda musim kemarau yang panjang.
Pertanyaannya, kapan musim hujan akan datang?
Karena keberagaman iklim dan cuaca, daerah di Indonesia umumnya tidak mengalami musim yang sama secara berbarengan.
Mengutip laman bmkg.go.id, keberagaman iklim dan cuaca disebabkan oleh berbagai faktor.
Baca: Video Zumi Zola Terlihat di Bandara Soekarno-Hatta, Ini Reaksi Pengacara
Mulai dari letak geografis Indonesia, fenomena global seperti El Nino Dan Indian OCean Dipole, fenomena regional, serta kondisi topografi wilayah Indonesia.
Sehingga secara klimatologis, wilayah Indonesia memiliki 407 pola iklim yang dikategorikan dalam dua zona dengan ciri khas musim yang berbeda.
Sebanyak 342 pola iklim dikategorikan sebagai Zona Musim (ZOM), yakni wilayah yang memiliki perbedaan yang jelas secara klimatologis antara periode musim hujan dan musim kemarau.
Sementara, 65 pola lainnya dikategorikan dalam Non Zona Musim (Non ZOM).
Non Zom merupakan daerah yang tidak memiliki perbedaan yang jelas secara klimatologis antara periode musim hujan dan musim kemarau.
Wilayah Non ZOM pada umumnya memiliki 2 kali maksimum curah hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) atau daerah di mana curah hujannya selalu tinggi atau rendah sepanjang tahun.
Namun, itu tidak berarti kedatangan musim hujan tidak bisa diprediksi.
Berikut adalah kesimpulan prakiraan Musim Hujan 2018/2019 secara umum yang dilansir TribunTravel.com dari laman bmkg.go.id.
1. Awal Musim Hujan 2018/2019 di 342 Zona Musim (ZOM).
Ada 78 ZOM (22,8 persen) yang mengalami awal musim hujan bulan Oktober 2018.
Misalnya Tasikmalaya, Cilacap bagian Tengah, Pekalongan, Wonosobo, dan lainnya.
Pada November 2018 sebanyak 147 ZOM (43,0 persen), seperti Jakarta Timur Jakarta Selatan, Sukabumi, Cianjur, dan lainnya.
Sementara awal musim hujan ada Desember 2018 dialami 85 ZOM (24,9 persen).
Misalnya, Cilegon, Kota Serang, Jakarta Utara, Karawang, Indramayu, Situbondo, Banyuwangi, dan lain-lain.
Sementara beberapa daerah lainnya yang mengalami Awal Musim Hujan terjadi pada Agustus 2018 sebanyak 12 ZOM (3.5 persen).
Juga pada September 2018 sebanyak 10 ZOM (2.9 persen), Maret 2019 sebanyak 5 ZOM (1.5 persen), April 2019 sebanyak 4 ZOM (1.2 persen) dan Mei 2019 1 ZOM (0.3 persen).
2. Waktu datangnya awal musim hujan.
Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981- 2010) di 342 Zona Musim, sebagian besar daerah atau sebanyak 237 ZOM (69.3 persen) awal Musim Hujan 2018/2019-nya mundur.
Ada pula 78 ZOM (22.8 persen) yang mengalami awal musim hujan sama terhadap rata-ratanya.
Sementara yang awal musim hujan maju terhadap rata-rata dialami oleh 27 ZOM (7.9 persen).
3. Sifat Hujan selama Musim Hujan 2018/2019
Sifat Hujan selama Musim Hujan 2018/2019 di sebagian besar daerah yaitu 246 ZOM (71.9 persen) diperkirakan berada di level Normal dan 69 ZOM (20.2 persen) berada di level Bawah Normal.
Sementara yang mengalami hujan di Atas Normal yaitu sebanyak 27 ZOM (7.9 persen).
Puncak Musim Hujan
Puncak Musim Hujan 2018/2019 di 342 Zona Musim (ZOM) diperkirakan umumnya terjadi pada Januari 2019 sebanyak 150 ZOM (43.9 persen) dan Februari 2019 sebanyak 77 ZOM (22.5 persen).
Sementara, beberapa daerah lain yang mengalami puncak Musim Hujan pada September 2018 sebanyak 2 ZOM (0.6 persen); Oktober 2018 sebanyak 4 ZOM (1.2 persen); November 2018 sebanyak 24 ZOM (7.0 persen); Desember 2018 sebanyak 50 ZOM (14.6 persen).
Juga, pada Januari 2019 sebanyak 149 ZOM (43.6 persen); Februari 2019 sebanyak 76 ZOM (22.2 persen); Maret 2019 sebanyak 14 ZOM (4.1 persen); April 2019 sebanyak 3 ZOM (0.9 persen); Mei 2019 5 ZOM (1.5 persen); Juni 2019 sebanyak 7 ZOM (2.0 persen); dan Juli 2019 sebanyak 6 ZOM (1.8 persen).