Benarkah Pohon Dapat Tumbuh dari Biji di Perut Orang Mati?
Setelah hewan-hewan ini mengeluarkan benih yang tidak dapat dicerna, tanaman memiliki kesempatan untuk menumbuhkan akar-akarnya.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Pernahkah Anda mendengar cerita tentang pohon dapat tumbuh dari biji di perut orang mati?
Bulan lalu dilansir dari Live Science, Rabu (25/9/1018, sebuah kisah tragedi muncul di Internet.
Kisah itu menyebutkan bahwa sebuah biji pohon ara di perut seorang lelaki yang terbunuh tumbuh menjadi pohon.
Pohon itu juga yang kemudian membantu pihak berwenang menemukan mayatnya hampir 40 tahun kemudian di sebuah gua Siprus.
Sementara mungkin kisah ini menyimpan fakta-fakta yang salah, kasus juga menimbulkan sebuah tanya.
Benarkan pohon dapat tumbuh dari biji di perut orang mati?
Menurut Jay Noller, profesor ilmu tanah di Oregon State University, jawabannya adalah ya.
Tanaman berbiji seringkali menggantungkan keberlangsungan hidupnya pada hewan pengunyah buah.
Baca: Bangun Pabrik di Indonesia, Hyundai Mau Produksi Mobil Apa?
Mulai dari burung, kelelawar sampai beruang dan monyet.
Setelah hewan-hewan ini mengeluarkan benih yang tidak dapat dicerna, tanaman memiliki kesempatan untuk menumbuhkan akar-akarnya.
Ini karena biji itu dikeluarkan melalui kotoran hewan, entah di mana dia mengeluarkannya.
"Biji dapat tumbuh dari hewan, jadi saya bisa bayangkan hal yang sama pada hewan," kata Noller.
Namun, benih tidak harus berasal dari perut orang mati.
itu juga dapat berasal dari bagian lain, seperti saluran pencernaan orang mati.
Misalnya seperti usus kecil atau besar.
Bahkan biji di orang mati atau yang berada di area pemakaman umum bisa mengumpulkan nutrisi dari tubuh yang membusuk.
Secara khusus, jaringan jamur mikroskopis di tanah memecah lemak dan protein dalam organisme yang membusuk.
Kemudian, dalam hubungan simbiotik, jamur memberikan nutrisi ini ke tanaman.
Kenyataan bahwa biji dapat tumbuh bersama tubuh yang membusuk bukanlah ide yang baru lagi.
Bahkan, para peneliti juga menemukan sisa-sisa kerangka abad pertengahan yang terjerat di akar pohon beech tua di Irlandia tahun 2015.
Dalam kasus pembunuhan di Siprus, beberapa sumber berita melaporkan bahwa Ahmet Hergune terbunuh pada tahun 1974.
Yakni selama konflik antara Siprus Yunani dan Turki.
Hergune dan dua orang lainnya dibawa ke sebuah gua, di mana mereka tewas dalam ledakan dinamit.
Menurut sumber berita, dinamit itu meledakkan lubang di gua, memungkinkan cahaya masuk dan biji ara di perut Hergune mulai berakar dan tumbuh.
Tetapi sebagian besar cerita ini tampaknya salah.
Nyatanya Komite Orang Hilang menyatakan bahwa tiga orang yang meninggal sebenarnya telah dimakamkan di sebuah gua di tepi laut.
Lebih lanjut, juga dilaporkan bahwa memang ada pohon ara yang tumbuh di gua, namun tidak tumbuh dari sisa-sisa manusia.