Mahasiswa UPI Raih Juara 3 pada Kontes Robot Terbang Indonesia, Awalnya Sempat Alami Kesulitan
Kontes yang diprakarsai oleh Menristekdikti itu digelar pada pada 5-9 November 2018 di Universitas Teknokrat Indonesia, Lampung.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Resi Siti Jubaedah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robotika (Kompor) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), berhasil meraih juara tiga pada kontes robot terbang Indonesia kategori Vtol (Vertical Take Off & Landing).
Kontes yang diprakarsai oleh Menristekdikti itu digelar pada pada 5-9 November 2018 di Universitas Teknokrat Indonesia, Lampung.
Pada kontes tersebut, Jaya Perkasa Vtol, tim yang mewakili Kompor UPI, terdiri dari tiga orang, yakni Hadrian Javas (21) mahasiswa jurusan teknik sipil angkatan 2015, Rian Arta Prahesa (20) mahasiswa jurusan teknik elekrtro angkatan 2016, dan Rizki Mochamad Fauzi (21) mahasiswa jurusan teknik elektro 2016.
Mereka berhasil menerbangkan robot terbang yang dirakit oleh UKM Kompor UPI, dan membawa muatan plat besi 50 gram.
Baca: Bunuh Ibu Kandung, Pria di Pekalongan Tak Akui Perbuatannya: Saya Masih Kecil, Mau Dibawa ke Mana?
"Pada saat membawa muatan, muatan tersebut nantinya dijatuhkan di dua tempat, setelah itu ada logistik bentuknya berwarna oranye, nanti secara otomatis dipindahkan oleh robot terbang kami, setelah berhasil dipindahkan, robot terbang kembali ke titik awal, atau take off," ujar Hadrian Javas saat ditemui di Jalan DR Setiabudhi 229, Kota Bandung, Rabu (21/11/2018).
Meski mengalami kendala saat take off, yaitu tidak sesuai pada titik yang ditentukan, mereka berhasil meraih juara tiga.
Robot yang mereka bawa merupakan robot yang dirakit bersama oleh UKM Kompor UPI.
"Kalau frame-nya beli yang sudah jadi, yang ada di pasaran. Tapi kalau hardware-nya kami rakit," ujar Hadrian Javas.
Perakitan robot tersebut berlangsung sekitar satu bulan sebelum kontes berlangsung.
Namun, sebelumnya mereka membuat robot terbang yang lebih kecil dari robot yang dipakai saat kontes, selama hampir tiga bulan.
Cara menerbangkan robot tersebut menggunakan program yang juga mereka buat sendiri.
Pada robot tersebut, terdapat semacam komputer mini, sebagai koneksi pada program, sebagai komunikasi untuk fly control.
Sehingga pada saat penerbangan hingga vercital take off dan landing, robot terbang tersebut dikontrol melalui program di komputer.
Hadrian Javas mewakili timnya menjelaskan kesulitan yang mereka alami, saat menyesuaikan menggunakan robot terbang yang lebih besar dari sebelumnya.
"Kan awal pakai robot yang kecil, setelah pakai yang besar ini, pas dijalankan sesuai misi yang diterapkan di robot kecil, ternyata di yang besar kurang lancar," ujar Hadrian Javas.
Dia mengatakan, kendala tersebut ada pada saat menerbangkan robotnya, tiba-tiba menjadi tidak stabil dan jatuh.
Hal tersebut dikarenakan koneksi pada GPS-nya kurang.
Rencananya, mereka akan kembali mengikuti kontes robot pada bulan Mei 2019. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Cerita Mahasiswa UPI yang Meraih Juara 3 pada Kontes Robot Terbang Indonesia
Penulis: Resi Siti Jubaedah