Baju Renang Bisa Mencemari Lautan, Begini Faktanya Menurut Para Ahli
Chief Brand Officer di Eco-Age perusahaan konsultan produk berkelanjutan menyatakan bahwa pakaian renang biasanya terbuat dari bahan sintetis
Editor: Arif Setyabudi Santoso

TRIBUNNEWS.COM - Industri mode kini tengah gencar dalam mebyuarakan prosuk yang ramah lingkungan, namun sayangnya banyak yang msih menyepelekan bahan untuk membuat pakaian renang.
Bahan untuk membuat pakaian renang ini sangat penting karena turut menjaga kelestarian lingkungan.
Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan sitetis, seperti polyerethane, yang merupakan campuran lycra, spandex atay elastane.
Bahan tersebut memiliki dampak yang negatif yang sangat nyata terhadap berkurangnya sumber daya alam.
Dikutip Tribun Travel dari Kompas.com, menurut Harriet Vocking, Chief Brand Officer di Eco-Age - perusahaan konsultan produk berkelanjutan menyatakan bahwa pakaian renang biasanya terbuat dari bahan sintetis berbasis minyak bumi yang menimbulkan masalah lingkungan.
Berdasarkan Vocking, minyak bumi adalah sumber daya alam yang semakin menipis, dapat menyebabkan polusi lingkungan selama ekstraksi dan produksi serat.
Berbahayanya lagi, bahan untuk membuat pakaian renang tidak bisa terurai.
Mengenakan dan mencuci pakaian renang berbahan sintetis juga bisa mengundang bahaya.
Setiap kali mencuci pakaian sitetis, bahan sitetis akan melepaskan potongan-potongan plastik kecil yang disebut microfibers.