5 Tipe Letusan Gunung Berapi, Gunung Tangkuban Perahu Masuk Tipe Mana?
Nia mengatakan erupsi pada Jumat sore tersebut bersifat freatik, yakni yang disebabkan aktivitas geothermal.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Tangkuban Perahu erupsi, Jumat (26/7/2019).
Erupsi ini terjadi pukul 15:48 WIB.
Sampai sekarang, kondisi Gunung Tangkuban Perahu belum stabil karena terus terjadi gempa tremor hingga Sabtu (27/7/2019) pagi tadi.
Meski demikian, gempa tremor tersebut skalanya sangat kecil.
Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada PVMBG, Dr Nia Haerani, mengatakan walaupun masih terjadi gempa tremor, skalanya sudah terus mengecil.
Pada Sabtu pagi ini pun, katanya, sudah tidak ada erupsi, melainkan hanya hembusan gas dan air yang menghasilkan asap putih dari Kawah Ratu.
"Material yang dikeluarkan sudah berbentuk gas dan air, dan kami berharap terus seperti ini, seperti saat pemantauan terakhir pada 09.06," kata Nia di Kantor PVMBG di Kota Bandung, Sabtu (27/7).
"Sudah tidak ada lagi erupsi, berbeda dengan saat (6 Oktober) 2013 yang erupsi terus."
Nia mengatakan erupsi pada Jumat sore tersebut bersifat freatik, yakni yang disebabkan aktivitas geothermal.
Abu berwarna kelabu yang ikut meluncur saat erupsi, katanya, adalah dinding kawah yang tergerus erupsi dan ikut meluncur ke udara bersama gas dan air.
Lalu apa itu letusan freatik?