Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intensitas Curah Hujan 2020 Tertinggi Sepanjang 2 Dekade Ini, BPPT Modifikasi Cuaca

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebut curah hujan saat ini merupakan yang terparah selama lebih dari dua dekade.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Intensitas Curah Hujan 2020 Tertinggi Sepanjang 2 Dekade Ini, BPPT Modifikasi Cuaca
Science Daily
Ilustrasi hujan petir - Simak prakiraan cuaca BMKG 33 kota besok, Senin 22 April 2019, Jambi dan Pontianak berpotensi cuaca ekstrem hujan petir. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebut curah hujan saat ini merupakan yang terparah selama lebih dari dua dekade.

Tingginya curah hujan sejak malam pergantian tahun 2019 menuju 2020 di wilayah Jabodetabek memang menyebabkan banjir di Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya.

"Kalau kita lihat dari data-data sebelumnya, mungkin ini termasuk (curah hujan) yang tertinggi (selama) 24 tahun terakhir," ujar Doni, di Gedung BPPT 2, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020) sore.

Menurutnya, saat ini Indonesia tengah menghadapi fenomena yang cukup besar, yakni akan munculnya cold surge atau seruak dingin dari Laut Cina Selatan.

Kemunculan cold surge ini akan berdampak pada tingginya intensitas curah hujan pada sejumlah daerah di tanah air.

"Betapa kita menghadapi sebuah fenomena yang luar biasa," jelas Doni.

Berita Rekomendasi

Saat ini, pemerintah melalui BNPB, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (AU) tengah melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan.

Operasi tersebut dilaksanakan oleh Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) di bawah kendali BPPT.

Sebanyak 22 ton garam atau Natrium Klorida (NaCl) digunakan sebagai bahan semai pada potensi awan hujan yang ada agar hujan jatuh di wilayah lain sebelum sampai ke wilayah Jabodetabek.

Seperti yang disampaikan Kepala BPPT Hammam Riza pada kesempatan yang sama.

"Kami sudah siapkan 22 ton bahan semai dan segera ditambah lagi stoknya," ujar Hammam.

Baca: Kepala BNPB Berharap Presiden Terbitkan Inpres Wajibkan Pemerintah Daerah Miliki Rencana Darurat

Baca: Berbeda Pendapat dengan Anies Baswedan, Basuki Hadimuljono: Saya Tidak Dididik untuk Berdebat

TMC - Petugas sedang memasukkan garam kedalam konsul garam untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangakalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (24/9). Hercules milik TNI AU diperbantukan untuk melakukan penyemaian awan atau hujan buatan yang langsung menebarkan empat ton garam di beberapa titik di Riau. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
TMC - Petugas sedang memasukkan garam kedalam konsul garam untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangakalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (24/9). Hercules milik TNI AU diperbantukan untuk melakukan penyemaian awan atau hujan buatan yang langsung menebarkan empat ton garam di beberapa titik di Riau. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir (/)

Dalam upaya untuk melakukan penyemaian garam pada potensi awan hujan, ada empat sorti penerbangan yang dilakukan setiap harinya.

Langkah ini dilakukan agar penyemaian awan bisa dilakukan secara optimal, sehingga air hujan nantinya jatuh sebelum mencapai wilayah Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya.

Sementara itu, TNI AU telah menyediakan armadanya untuk kembali dipinjamkan pada operasi TMC.

Sebelumnya, TNI AU juga berkontribusi pada operasi TMC terkait penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu lalu.

Untuk kali ini, TNI AU mengerahkan dua jenis pesawatnya yakni CN295 dan Casa.

Sedangkan satu unit Hercules disiagakan sebagai armada opsional.

Operasi hujan buatan dilakukan mulai 3 Januari 2020 dan diawali dengan kegiatan monitoring pertumbuhan dan pergerakan awan.

Rencananya, hujan buatan ini akan diturunkan di kawasan Selat Sunda atau Lampung, hal ini tergantung dari arah angin.

Terkait tim yang dikerahkan untuk melakukan penyemaian garam pada potensi awan, BPPT menyiapkan 15 personelnya.

Dalam operasi hujan buatan ini, kata Hammam, tentunya peran BMKG sangat penting dalam memberikan informasi akurat terkait cuaca hingga pergerakan angin.

"Kita perlu data-data cuaca yang akurat dari BMKG, terkait awan hujan, pergerakan angin dan lain-lain," jelas Hammam.

Melalui informasi itulah, tim BBTMC BPPT nantinya bisa menentukan langkah yang tepat dalam melaksanakan operasinya.

"Sehingga ahli TMC bisa simulasi dan antisipasi," kata Hammam.

Senada dengan apa yang disampaikan Hammam, Kepala BBTMC Tri Handoko Seto menjelaskan bahwa operasi ini memang ditargetkan untuk menjatuhkan air hujan di wilayah lainnya sebelum mencapai ibu kota dan kota di sekitarnya.

"Semua awan yang bergerak ke Jabodetabek dan diperkirakan akan hujan di Jabodetabek akan disemai dengan pesawat menggunakan bahan semai NaCl. Diharapkan awan (hujan) akan jatuh sebelum memasuki Jabodetabek," kata Seto.

Ia menyebut operasi ini mampu mengurangi sekitar 30 hingga 50 persen potensi hujan yang akan turun di wilayah Jabodetabek.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas