Siswa SMK di Surabaya Nekad Bunuh Diri, Ini Saran Psikolog Jika Punya Keinginan Bunuh Diri
Psikolog menanggapi terulangnya kasus bunuh diri di Indonesia. Berikut saran psikolog bagi setiap orang yang mulai memiliki keinginan bunuh diri.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Yang terpenting jangan menyalahkan," tegas Adib.
"Dengerin aja, nggak harus memberikan solusi tidak apa-apa, yang penting dengerin dengan penuh empati," sambungnya.
Hal senada disampaikan seorang psikolog sekaligus pendiri Lembaga Psikologi Anava Maya Savitri, S. Psi, CHt.
"Sebaiknya, sebagai teman, kita mengajak ngobrol dari hati ke hati," tutur Maya, Selasa (14/1/2020).
"Karena dengan curhat, ada perasaan yang lebih plong," tambahnya.
Selain itu, menurut Maya, jika memiliki teman dengan kondisi psikis yang tertekan, kita dapat mengajaknya melalukan berbagai aktivitas yang menyenangkan.
"Ajak aktivitas yang menyenangkan seperti berolahraga, berkegiatan seni, dan lain-lain," kata Maya.
"Motivasilah anak tersebut untuk mau jujur berbicara tentang perasaannya pada keluarganya," sambung dia.
Kasus Bunuh Diri
Dikutip dari Surya.co.id, sebelumnya,RH ditemukan bunuh diri di dapur rumah tempat tinggalnya di Jalan Pacar Keling Surabaya, Senin (13/1/2020).
RH ditemukan pertama kali oleh ayahnya.
Ayahnya menemukan RH sudah dalam kondisi tergantung dengan leher terikat tali sabuk di sebuah kayu balok yang melintang antara kamar dan dapur.
Seorang saksi mata berinisial CM menyebut, di sekitar jasad korban RH ditemukan sebuah surat wasiat.
Menurut CM, isi surat wasiat RH bercerita tentang persoalan keluarga.