Siap-siap! Fenomena Supermoon Pertama 2020 Terjadi Malam Ini, Apa Dampaknya?
Fenomena Supermoon pertama pada 2020 akan terjadi pada malam hari ini, Minggu (9/2/2020). Apa itu supermoon dan dampaknya?
Penulis: Sri Juliati
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena Supermoon akan terjadi pada malam hari ini, Minggu (9/2/2020).
Ini adalah fenomena Supermoon pertama yang menyambangi langit Indonesia pada 2020.
Fenomena Supermoon dapat disaksikan di seluruh wilayah di Indonesia jika cuaca cerah alias tidak mendung.
Supermoon adalah fenomena yang terjadi saat Bulan berada pada fase purnama dan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi
Dikutip dari Bobo.grid.id, orbit Bulan yang mengelilingi Bumi tidak berbentuk lingkaran, tapi berbentuk oval seperti orbit Bumi pada Matahari.
Baca: Catat Tanggalnya, Supermoon dan Penampakan Langka Planet Merkurius Hiasi Langit Februari 2020
Baca: Bulan Februari, Langit Indonesia Akan Dihiasi Supermoon dan Penampakan Planet Merkurius
Karena 'lintasan' Bulan berbentuk oval, Bulan bisa berada pada titik terdekat ataupun titik terjauh dari Bumi.
Dalam istilah astronomi, titik terdekat Bulan ke Bumi itu disebut perigee.
Saat Supermoon, Bulan akan terlihat lebih terang dan lebih besar daripada biasanya.
Meski demikian, tanpa bantuan alat khusus, akan sulit untuk membedakan ukuran Bulan dari yang biasanya.
Sementara itu, mengutip dari akun Instagram Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Supermoon yang terjadi malam ini, Bulan berjarak 362.479 km dari Bumi.
Ini adalah satu di antara jarak terdekat Bulan dari Bumi.
Tak heran, bila Supermoon nanti malam menjadi satu di antara supermoon terbesar pada 2020.
Masih dari LAPAN, fenomena Supermoon akan terjadi sebanyak empat kali pada 2020.
Lantas, adakah dampak dari fenomena Supermoon?
Berdasar fenomena Supermoon yang pernah terjadi sebelumnya, biasanya memengaruhi kondisi pasang air laut.
Supermoon memengaruhi pasang maksimum air laut di wilayah perairan Indonesia.
Oleh karenanya, masyarakat yang tinggal di pesisir pantai agar waspada terhadap pasang air laut akibat fenomena supermoon.
Meski demikian, LAPAN dan BMKG belum memberikan keterangan spesifik mengenai dampak Supermoon malam ini.
Sementara itu, peneliti sains antariksa LAPAN Bandung, Dr Johan Muhammad mengatakan, tidak ada pengaruh yang signifikan terkait dampak Supermoon malam ini.
Seperti bulan purnama seperti biasa, kemungkinan pengaruhnya pada air pasang di laut.
"Mungkin ada sedikit pengaruh air pasang di laut, tapi tidak berbahaya," jelas Johan, dikutip dari Kompas.com.
Fenomena Lain di Bulan Februari
Selain Supermoon, ada fenomena lain yang akan menyambangi langit Indonesia pada Februari 2020.
Kita dapat melihat penampakan 'langka' planet Merkurius pada Senin (10/2/2020) besok.
Planet Merkurius seperti melansir Space, merupakan planet yang paling cepat mengitari Matahari, karena jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari.
Oleh karena itu, orang Romawi menamakannya dengan nama dewa utusan mereka, yang dikenal sangat cepat.
Planet ini juga dikenal sebagai planet terkecil dalam sistem tata surya ini.
Namun, lebih besar sedikit dari Bulan Bumi.
Johan memaparkan, Planet Merkurius termasuk planet yang sulit diamati dari Bumi.
Sebab, jarak planet ini di langit terlalu dekat dengan Matahari, sehingga terkena hamburan cahaya dari Matahari.
"Namun, pada saat Merkurius berada pada jarak elongasi terjauhnya dari Matahari, Merkurius akan dapat cukup terlihat dari Bumi dengan mata telanjang saat Matahari tenggelam," jelas Johan.
Fenomena ini akan terjadi pada 10 Februari.
Saat itu, Merkurius akan mungkin dilihat di langit sebelah barat saat Matahari tenggelam.
"Hanya saja waktu untuk mengamati Merkurius juga cukup singkat, karena beberapa saat kemudian Merkurius juga akan tenggelam," sambung Johan.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)