Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teknologi AI dan IoT Tawarkan Solusi Hemat Energi untuk Industri Perhotelan

Sensor Flow memberikan solusi penghematan energi dalam menghadapi perubahan iklim melalui teknologi Artificial Intelligence

Editor: Sanusi
zoom-in Teknologi AI dan IoT Tawarkan Solusi Hemat Energi untuk Industri Perhotelan
ist
Hotel Alila Uluwatu yang menggunakan teknologi Sensor Flow di Bali 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sensor Flow memberikan solusi penghematan energi dalam menghadapi perubahan iklim melalui teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT).

Founder dan CEO Sensor Flow Sai Rangananthan, mengatakan Sensor Flow menawarkan solusi untuk tantangan global seperti perubahan iklim, pada industri perhotelan di Indonesia.

"Kami menciptakan teknologi yang mampu membantu hotel melacak dan memantau data tentang perilaku tamu dan konsumsi energi mereka," ucap Sai, Selasa (25/2/2020).

Baca: Ekonom Nilai Penurunan Harga Gas Industri Harus Punya Dasar Kuat

Baca: Resah sebagai Youtuber, Chandra Liow Produseri Film Bucin

Ia menambahkan, dengan teknologi AI dan IoT yang diciptakan Sensor FLow dapat membantu memantau lingkungan kamar hotel secara real-time, meliputi suhu, kelembaban, status hunian, dan konsumsi energi.

"Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi tindakan yang dapat membantu hotel mengoptimalkan produktivitas operasional," kata Rai.

Lanjut Rai, semua data itu terintegrasi dengan mesin otomatisasi yang mampu mengotomatiskan pengaturan air conditioner (AC), pada setiap kamar untuk menghemat energi ketika tamu meninggalkan ruangan.

Berita Rekomendasi

"Hal ini tentunya dapat membantu pihak manajemen hotel meminimalkan penggunaan energi dan meningkatkan efisiensi energi hotel secara menyeluruh dan mengurangi biaya energi," ujar Rai.

Menurut Rai, dengan banyaknya hotel di Indonesia yang mendaopsi teknologi Sensor Flow dapat mengurangi emisi produksi karbon mereka, sebesar 30 hingga 40 persen emisi pada 2030.

"Tentunya teknologi ini dapat membantu pemerintah Indonesia, yang saat ini mendorong pemilik bangunan untuk menerapkan prinsip-prinsip bangunan hijau yang hemat energi dan ramah lingkungan," Kata Rai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas