Ledakan Dahsyat Lebanon, Ini Prosesnya Guncang Tubuh Hingga Tewaskan Manusia
Kerap menelan banyak korban, sebenarnya bagaimana proses sebuah ledakan bisa menewaskan tubuh manusia?
Editor: Anita K Wardhani
Dokter militer yang mempelajari efek barotrauma pada tentara Amerika Serikat, menganalogikan efek ledakan pada tubuh manusia dengan tindakan meremas tabung pasta gigi.
Darah dan cairan-cairan tubuh akan dipaksa menuju otak dan tengkorak, sehingga mengakibatkan endema.
Selain itu, tentu banyak bahaya tak langsung terkait dengan kekuatan ledakan.
Kamu bisa terkena serpihan kaca atau benda-benda tajam lain ketika terjadi ledakan.
Kamu juga bisa terbakar hingga hangus dalam api yang dihasilkan oleh beberapa jenis peledak tertentu.
Tubuh juga bisa hancur karena tertimpa bangunan yang runtuh.
Tapi, bahkan dengan asumsi mengerikan tentang ledakan, ternyata tubuh manusia cukup tangguh untuk menahan kekuatan ledakan tanpa kematian langsung.
Misalnya, ledakan yang relatif kecil, seperti yang dihasilkan satu bom pipa buatan sendiri, dapat menghasilkan tekanan berlebih sekitar 1 psi dengan angin ledakan hampir 40 mph.
Kekuatan ledakan tersebut sudah cukup untuk menghancurkan kaca, tetapi hanya dapat menyebabkan cedera ringan pada manusia.
Akan tetapi, ledakan dari bom mobil dapat mencapai 2 hingga 3 psi dan kecepatan angin di atas 100 mph, berpotensi menyebabkan kerusakan besar pada bangunan, cedera parah dan kerusakan cukup yang bisa membunuh beberapa orang.
Ledakan dengan puncak tekanan berlebih 5 psi, menyebabkan cedera meluas dan merenggut lebih banyak korban jiwa.
Kekuatannya saja cukup untuk memusnahkan kota dan merobohkan semua bangunan, belum lagi dapat meledakkan gendang telinga.
Jika ledakan memiliki puncak tekanan berlebih 10 psi, dan memproduksi angin berkekuatan hampir 300 mph, bahkan bangunan beton bertulang pun dapat hancur lebur.
Ledakan dengan tekanan berlebih di atas 20 psi? Tak usah ditanya lagi.