Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TFRIC-19 Dilanjutkan, BPPT Gandeng Industri Hingga Rumah Sakit Kuatkan Konsep Quad Helix

Konsep ini menggabungkan pemerintah, akademisi, pebisnis dan masyarakat atau komunitas.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in TFRIC-19 Dilanjutkan, BPPT Gandeng Industri Hingga Rumah Sakit Kuatkan Konsep Quad Helix
Capture Zoom/Fitri
Kepala BPPT Hammam Riza. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini membuat banyak negara, termasuk Indonesia mencari cara untuk menangani pandemi.

Pemerintah terus mendorong seluruh elemen bangsa untuk membentuk program yang bisa menghasilkan inovasi teknologi yang dapat memberikan penanganan terhadap pandemi ini secara cepat.

Satu diantaranya melalui kelanjutan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) yang digagas Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan menggandeng berbagai pihak melalui konsep quad helix.

Konsep ini menggabungkan pemerintah, akademisi, pebisnis dan masyarakat atau komunitas.

Anggota dari TFRIC-19 ini mulai dari 8 institusi pemerintah yang berfokus pada bidang penelitian dan pengembangan (litbang), 18 perguruan tinggi, 4 industri nasional, 6 startup, 3 rumah sakit, hingga 15 komunitas.

Baca juga: Substitusi Impor, RDT Antigen Covid-19 BPRO Berbasis Antibodi Protein N Akan Segera Diluncurkan

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa TFRIC-19 ini telah menghasilkan lima produk inovasi alat kesehatan (alkes) yang telah digunakan dalam mendukung upaya penanganan Covid-19 di tanah air.

Baca juga: Tes Genose Tidak Berlaku di Pelabuhan Bakauheni

Berita Rekomendasi

Menurutnya, program ini merupakan wujud nyata keberhasilan ekosistem inovasi nasional.  

Ia menegaskan bahwa sebagai lembaga yang berfokus pada bidang kaji-terap teknologi, BPPT memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya menguasai teknologi, namun juga mendayagunakan teknologi dan menjamin keberhasilannya.

Peran ini tentunya dapat diwujudkan, jika dilakukan melalui sebuah ekosistem inovasi.

"Model solusi dengan pendekatan ekosistem dalam menghadapi Covid-19 yang dikembangkan melalui TFRIC-19 ini, secara holistik dan paralel telah menginisiasi proses hilirisasi inovasi di berbagai bidang sekaligus," kata Hammam, dalam webinar bertajuk 'Ekosistem Inovasi Teknologi Penanganan Covid-19: Peta dan Upaya Penguatannya', Rabu (19/5/2021).

Tanggal 20 Mei 2020 merupakan milestone kebangkitan inovasi teknologi sekaligus wujud terbangunnya ekosistem inovasi teknologi dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Presiden Joko Widodo pun memberikan apresiasi terhadap bangkitnya inovasi teknologi ini melalui peluncuran beberapa produk inovasi TFRIC-19, mulai dari Rapid Test Diagnostik, PCR tes kit, Ventilator darurat hingga mobile laboratory BSL2.

Mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT ini menyebut, TFRIC-19 juga telah memberikan karya nyata untuk memperkuat Whole Genome Sequencing, mengembangkan Biosensor SPR, aplikasi Artificial Intelligence untuk deteksi Covid-19 dan menghasilkan beberapa produk inovasi teknologi lainnya.

Konsep model ekosistem solutif seperti TFRIC-19 ini diklaim mampu meningkatkan potensi hasil riset yang dapat dihilirisasi jika terus dikembangkan.

"Model ekosistem riset dan inovasi teknologi yang diperkenalkan melalui TFRIC-19 ini kedepannya dapat direplikasi bahkan dimagnifikasi sebagai salah satu model pendekatan solutif bagi berbagai permasalahan bangsa yang bersifat multi dimensi," pungkas Hammam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas