Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Binatang Berbisa Itu Tidak Sama Dengan Hewan Beracun, Ini Penjelasannya

Metode yang populer bagi banyak makhluk berbisa untuk mengeluarkan racun adalah dengan gigitan beracun.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Binatang Berbisa Itu Tidak Sama Dengan Hewan Beracun, Ini Penjelasannya
SRIPOKU/WAWAN
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM -- Tahukah Anda? binatang berbisa ituda tidak sama dengan binatang beracun.

Beberapa hewan memiliki kemampuan mengeluarkan racun atau bisa untuk melindungi dirinya dari ancaman atau untuk menaklukkan mangsa.

Racun dan bisa yang dimiliki hewan kerap dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan.

Meski demikian, hewan-hewan tertentu bisa menjadi hewan yang berbisa dan beracun pada saat yang sama.

Perbedaan hewan berbisa dan hewan beracun

Dilansir dari National Geographic, hewan berbisa dan beracun sama-sama menggunakan racun, zat yang menyebabkan efek fisiologis berbahaya dan substansial dalam dosis kecil, untuk mempertahankan diri atau menaklukkan mangsa.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Senyawa Anti Covid-19 di Tanaman Beracun, Bisa Melawan Varian Delta

Tetapi, hewan berbisa, seperti tawon dan ular, mengirimkan racun mereka dengan cara melukai hewan lain, seringkali melalui taring, penyengat, atau tulang belakang.

BERITA REKOMENDASI

Sebaliknya, hewan beracun mengeluarkan racunnya secara pasif, biasanya melalui kulit, ketika makhluk lain menyentuh atau menelannya, seperti yang dilakukan katak beracun.

Hewan-hewan beracun David Nelsen, ahli biologi di Southern Adventist University, Tennessee, mengatakan, spesies beracun hanya menyebarkan racun mereka secara defensif untuk menghindari ancaman predator.

Inilah sebabnya racun melewati sistem pencernaan melalui luka ke tubuh.

Ketika ditelan oleh predator, racun ini menyebar ke seluruh tubuh dengan cepat, menyebabkan sakit sementara atau kematian, bergantung pada racun dan dosisnya.

Baca juga: Manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari: Hilangkan Racun hingga Turunkan Berat Badan

Ikan buntal, misalnya, sangat mematikan karena neurotoksin yang ada di kulit dan organ mereka yang lebih beracun daripada sianida.


Uniknya, banyak hewan beracun tidak memproduksi racunnya sendiri, melainkan mengambilnya dari sumber di lingkungan mereka.

Contohnya, ikan buntal mendapatkan tetrodotoxin dari bakteri laut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas