Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena Astronomis Januari 2022 Pekan Ketiga dan Keempat: Fase Bulan Purnama hingga Perige Bulan

Berikut ini fenomena astronomis Januari 2022 pekan ketiga dan keempat, fenomena fase bulan purnama dekat pollux hingga fenomena perige bulan.

Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Fenomena Astronomis Januari 2022 Pekan Ketiga dan Keempat: Fase Bulan Purnama hingga Perige Bulan
Freepik
Ilustrasi Bulan - Berikut ini fenomena astronomis Januari 2022 pekan ketiga dan keempat, fenomena fase bulan purnama dekat pollux hingga fenomena perige bulan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fenomena astronomis Januari 2022 pekan ketiga dan keempat, fenomena fase bulan purnama dekat pollux hingga fenomena perige bulan.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah merilis kalender astronomi bulan Januari 2022.

Kalender ini menginformasikan fenomena astronomis yang akan terjadi pada bulan Januari 2022 pekan ketiga dan keempat, yakni tanggal 17-30 Januari 2022.

Baca juga: Fenomena Seruak Dingin Masuk Indonesia, Ini Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Selama Tujuh Hari

Baca juga: Fenomena Astronomis Pekan Ketiga dan Keempat Januari 2022: Fase Bulan Purnama hingga Perige Bulan

Berikut ini Fenomena Astronomis Januari 2022 pekan ketiga dan keempat yang dikutip dari Edukasi Sains Antariksa LAPAN.

1. Fase Bulan Purnama dekat Pollux (Alfa Geminorum): 17-18 Januari 2022

Fase Bulan purnama, atau disebut juga fase oposisi [solar] Bulan, adalah konfigurasi ketika Bulan terletak membelakangi Matahari dan segaris dengan Bumi dan Matahari.

Mengingat orbit Bulan yang membentuk sudut 5,1° terhadap ekliptika, Bulan tidak selalu memasuki bayangan Bumi ketika fase Bulan purnama, sehingga setiap fase Bulan purnama tidak selalu beriringan dengan gerhana Bulan.

Berita Rekomendasi

Fase Bulan purnama di Januari 2022 ini terjadi pada 18 Januari pukul 06.48.34 WIB / 07.48.34 WITA / 08.48.34 WIT dengan jarak 401.503 km dari Bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Cancer.

Secara tradisional, Bulan purnama di bulan Januari disebut juga Bulan Purnama Serigala (Full Wolf Moon) karena di belahan utara Bumi, serigala melolong kelaparan di tengah rendahnya suhu selama musim dingin.

Bulan purnama dapat disaksikan sejak malam sebelumnya (17 Januari) sekitar pukul 18.00 waktu setempat dari arah timur laut, kemudian berkulminasi sekitar tengah malam (18 Januari) di arah utara dan terbenam sekitar pukul 06.00 waktu setempat di arah barat laut.

2. Konjungsi Inferior Merkurius: 23 Januari 2022

Konjungsi Inferior Merkurius adalah konfigurasi ketika Bumi, Merkurius dan Matahari berada pada satu garis lurus.

Konjungsi inferior Merkurius sama seperti fase Bulan baru pada Bulan, sehingga Venus tidak tampak baik ketika senja maupun fajar.

Konjungsi inferior Merkurius menandai pergantian ketampakan Merkurius dari senja ke fajar.

Selain itu, konjungsi inferior merupakan titik tengah dari siklus retrograd Merkurius yang menandai titik balik gerak semu Merkurius ( jika diamati dari Bumi) sebelum Merkurius kembali melakukan gerak prograde.

Konjungsi inferior kali ini terjadi pada 23 Januari 2022 pukul 17.24 WIB / 18.24 WITA / 19.24 WIT dengan sudut pisah 3,3°.

Fenomena ini terjadi setiap 116 hari sekali, terakhir kali terjadi pada 11 Juni dan 9 Oktober 2021.

Fenomena ini terjadi kembali pada 22 Mei dan 23 September 2022.

Ketika konjungsi inferior, jarak Merkurius dari Bumi sejauh 0,663 sa atau 99,2 juta kilometer.

Sehingga lebar sudut Merkurius menjadi 10 detik busur dengan iluminasi 0,8% dan magnitudo +5,33.

3. Fase Bulan Perbani Akhir: 26 Januari 2022

Fase perbani akhir adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku (90°) dan terjadi setelah fase Bulan purnama.

Puncak fase perbani akhir terjadi pada 25 Januari 2022 pukul 20.40.53 WIB / 21.40.53 WITA / 22.40.53 WIT.

Sehingga, Bulan perbani akhir ini sudah dapat disaksikan sejak terbit saat tengah malam dari arah timur, transit di arah utara setelah terbit Matahari dan kemudian terbenam di arah barat setelah tengah hari.

Bulan berjarak 374.671 km dari Bumi (geosentrik) dan berada di sekitar konstelasi Virgo.

4. Konjungsi Bulan-Antares (3,6°): 28 Januari 2022

Puncak konjungsi Bulan-Antares terjadi pada 28 Januari 2022 pukul 05.57 WIB / 06.57 WITA / 07.57 WIT.

Sehingga, fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 02.00 waktu setempat dari arah tenggara hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

Sudut pisah Bulan-Antares bervariasi antara 4,75° hingga 3,6°.
Magnitudo Antares sebesar +1,05 sedangkan Bulan berfase sabit awal dengan iluminasi bervariasi antara 25,2% hingga 23,9%.

5. Konjungsi Kuartet Venus-Mars-Bulan-Antares: 29 Januari 2022

Sejak pukul 04.00 waktu setempat, Sobat dapat menyaksikan konjungsi kuartet Venus-Mars-Bulan-Antares dari arah tenggara selama 90 menit hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

Venus dan Mars sama-sama terletak di konstelasi Sagitarius sedangkan Bulan berada di konstelasi
Ofiukus.

Magnitudo Venus, Mars dan Antares berturut-turut −4,80 ; +1,49 dan +1,05.

Sedangkan,Bulan memasuki fase sabit akhir dengan iluminasi 15,0%.

6. Konjungsi Segitiga Venus-Bulan-Mars: 30 Januari 2022

Sejak pukul 04.00 waktu setempat, Sobat dapat menyaksikan konjungsi segitiga Venus-Mars-Bulan dari arah tenggara selama 90 menit hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.

Ketiga benda langit ini sama-sama terletak di konstelasi Sagitarius.

Magnitudo Venus dan Mars berturut-turut −4,82 dan +1,47.

Sedangkan,Bulan memasuki fase sabit akhir dengan iluminasi 7,6%.

7. Perige Bulan (362.250 km): 30 Januari 2022

Perige Bulan adalah konfigurasi ketika Bulan terletak paling dekat dengan Bumi.

Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang berbentuk elips dengan Bumi terletak di salah satu titik fokus orbitnya.

Perige Bulan terjadi setiap rata-rata 27,32 hari sekali dengan interval di antara dua perige berturut-turut bervariasi antara 24,62 hingga 28,5 hari.

Perige kedua di tahun 2022 terjadi pada tanggal 30 Januari pukul 14.02.31 WIB / 15.02.31 WITA / 16.02.31 WIT dengan jarak 362.234 km dan lebar sudut 32,98 menit busur.

Bulan terletak di konstelasi Sagitarius dengan iluminasi 5,3%. Bulan dapat diamati dari arah tenggara sejak pukul 03.45 waktu setempat selama 2 jam.

(Tribunnews.com/Kristina Wulandari)

Baca juga artikel lainnya terkait Fenomena astronomis

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas