Aroma Khas Vagina Menjelaskan Kesehatan Wanita, Mau Tahu Mana yang Sehat?
Eyleny menjelaskan bahwa dokter juga akan memeriksa pH untuk mengetahui penyebab pasti dari bau amis pada vagina.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Vagina memiliki bau yang khas dikarenakan adanya mikroflora atau bakteri baik yang berfungsi menjaga keasaman pada area intim wanita.
Namun, beberapa kondisi membuat organ kewanitaan ini bisa berbau tidak sedap bahkan menganggu aktivitas sehari-hari.
Dijelaskan dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, dr Eyleny Meisyah Fitri, Sp.KK, ada tiga jenis bau vagina yang harus Anda ketahui, yakni amis, busuk dan agak asam. Dia secara khusus menyoroti bau amis pada vagina.
Pasalnya, vagina bisa berbau sangat amis bisa mengindikasikan adanya penyakit bakterial vaginosis atau terganggunya keseimbangan mikroflora pada vagina.
Ketika terinfeksi penyakit ini, vagina bisa mengeluarkan bau amis menyengat yang bahkan dapat tercium oleh orang-orang di sekitar.
Baca juga: Catat! Berikut Cara Tepat Merawat Vagina di Saat Usiamu 50-an
"Jadi baunya cukup mengganggu, dan biasanya kalau bakterial vaginosis ini, pada saat berhubungan intim, setelahnya (berhubungan intin) baunya (vagina) lebih amis lagi," beber dr Eyleny dalam webinar, Selasa (8/2/2022).
Meski demikian, dokter tidak akan serta merta mendiagnosis bakterial vaginosis hanya dari bau saja.
Eyleny menjelaskan bahwa dokter juga akan memeriksa pH untuk mengetahui penyebab pasti dari bau amis pada vagina.
Vagina yang sehat Lantas, seperti apa bau vagina yang sehat? Eyleny mengatakan, secara umum (kalau vagina) ada bau tapi enggak ada keluhan di tubuh, biasanya baik-baik aja.
Artinya aman.
"Tapi kalau ada keputihan, ada baunya yang tidak nyaman tentunya ada suatu kondisi yang perlu diperhatikan, (dan) disarankan datang ke dokter," sambung dia.
Tanda-tanda vagina sehat meliputi:
*Tidak mengalami keputihan berlebihan
*Tidak ada tonjolan seperti kutil kelamin
*Tidak ditemukan ulkus atau luka akibat pecahnya lenting pada penyakit herpes genital
Cara membersihkan vagina Dalam menjaga kesehatan vagina agar tidak menimbulkan bau yang menganggu, perlu diketahui cara membersihkan organ intim yang benar.
Baca juga: Normal Terjadi pada Perempuan, Inilah Queefing atau Kentut dari Vagina
Eyleny berkata bahwa membersihkan vulva atau bagian luar alat kelamin bisa dilakukan pada saat mandi menggunakan lap khusus dengan tekstur yang lembut.
Lalu, celupkan ke air hangat dan diusapkan mulai dari area luar vagina, area bibir vagina, area lipatan vagina, hingga selangkangan.
"Boleh dipakai sabun khusus kewanitaan, jadi yang disarankan pH-nya yang sesuai dengan pH vagina sekitar 3,5 sampai 4,5," jelasnya.
Dia juga merekomendasikan untuk menggunakan sabun tanpa kandungan antibakteri.
Sebaliknya, jangan menggunakan sabun mandi yang pH-nya basa untuk membersihkan alat kelamin, terlebih jika sabun memiliki kemampuan antiseptic.
Sebab, sabun mandi biasa berisiko mengganggu keseimbangan mikroflora di vagina.
"Yang penting adalah arah membersihkannya, jangan membersihkan dari area anus ke vagina karena dikhawatirkan bakteri di area tersebut (anus) pindah ke vagina. Jadi, alurnya dari area vagina ke area anus," papar Eyleny.
Tahap terakhir untuk membersihkan vagina ialah mengeringkannya dengan handuk yang bersih.
Baca juga: Kencangkan Vagina, Para Artis Datangi Klinik Kecantikan dr Fit Aesthetic
Pada penelitian lain menyebutkan, ada tujuh jenis bau pada vagina.
Produk pembersih area kewanitaan yang beredar pun mengklaim mampu menghilangkan bau tak sedap pada vagina.
Faktanya, vagina merupakan rumah bagi miliaran bakteri yang susunannya berubah setiap hari, bahkan setiap jam.
Perubahan tersebut mengakibatkan variasi bau yang kemungkinan besar disebabkan juga oleh siklus menstruasi dan kebiasaan kebersihan.
Ditambah lagi, selangkangan mengandung kumpulan kelenjar keringat, jadi, tidak mengherankan bukan jika vagina memiliki bau?
Dr. Mary Jane Minkin yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun bekerja di bidang kesehatan wanita menjelaskan mengenai jenis-jenis aroma vagina.
Dilansir dari Healthline, 13 Agustus 2020, berikut adalah 7 jenis aroma vagina yang wajib diketahui.
1. Aroma asam
Sangat umum bagi vagina untuk menghasilkan aroma yang asam, seperti makanan yang difermentasi. Faktanya, makanan yang difermentasi mengandung jenis bakteri baik yang sama yang mendominasi vagina sehat, yakni Lactobacilli.
2. Aroma logam
Jika vagina beraroma seperti logam atau tembaga, biasanya kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena jarang menandakan masalah serius.
Aroma logam pada vagina bisa berasal dari darah menstruasi atau pendarahan ringan setelah berhubungan seks.
Selain itu, ketika vagina bersentuhan dengan sperma, ini dapat mengubah tingkat pH dan menyebabkan aroma logam.
3. Aroma manis
Aroma manis dalam hal ini tidak sama seperti aroma kue, melainkan aroma manis yang kuat seperti molases. Penyebab aroma manis pada vagina bisa berasal dari bakteri.
Vagina merupakan ekosistem bakteri yang selalu berubah sehingga terkadang bisa menimbulkan bau manis.
4. Aroma amonia
Aroma seperti amonia atau pemutih pada vagina bisa jadi merupakan tanda masalah kesehatan.
Penyebab pertama adalah urine yang mengandung produk sampingan berupa amonia atau urea.
Perlu diingat, urine berbau amonia yang kuat merupakan tanda dehidrasi.
Kedua, aroma amonia pada vagina bisa disebabkan oleh bakteri vaginosis. Selain itu, bakteri vaginosis juga menyebabkan gejala keputihan, gatal, dan rasa terbakar.
5. Aroma asap
Penyebab bau tak sedap yang mirip bau asap pada vagina bisa disebabkan oleh stres emosional.
Tubuh mengandung dua jenis kelenjar keringat, yakni apokrin dan ekrin. Kelenjar ekrin menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubuh dan kelenjar apokrin merespons emosi.
Ketika stres, kelenjar apokrin menghasilkan cairan yang jika mengenai bakteri vagina di vulva, bisa menghasilkan aroma yang menyengat.
6. Aroma amis
Vagina bisa berbau amis, namun bukan bau amis seperti ikan segar, melainkan bau amis dari ikan yang membusuk.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh trikomoniasis, yakni infeksi menular seksual yang paling umum. Infeksi trikomoniasis bisa sangat berbau namun masih bisa disembuhkan dengan penggunaan antibiotik.
7. Aroma busuk
Jika vagina berbau busuk seperti organisme mati bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan kebersihan yang buruk. Misalnya, membiarkan tampon berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu dalam vagina akan menyebabkan bau busuk. (Kompas.com/Zintan Prihatini/Lulu Lukyani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Jenis Aroma Vagina dan Penyebabnya, Mana yang Normal?"