Hari Pizza Nasional AS, NASA Rilis Video Badai Mirip Pepperoni di Jupiter
NASA telah memposting video badai Jupiter yang mirip pepperoni di akun Instagram-nya untuk menyoroti penampakan sebenarnya dari fenomena tersebut
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA telah memposting video badai Jupiter yang mirip pepperoni di akun Instagram-nya untuk menyoroti penampakan sebenarnya dari fenomena tersebut dalam sebuah publikasi yang bertepatan dengan Hari Pizza Nasional AS.
"Bagaimana dengan Hari Pizza Antarplanet? Misi Juno kami melihat badai 'pepperoni' memuncaki Jupiter," tulis NASA itu dalam postingan Instagram-nya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (16/2/2022), dalam klip berdurasi 14 detik itu, badai besar terbaru Jupiter yang menyerupai pizza pepperoni terlihat perlahan mendekati kamera.
NASA menjelaskan bahwa video yang menunjukkan pandangan inframerah kutub utara Jupiter, memanfaatkan citra yang berasal dari data yang dikumpulkan oleh instrumen Jovian Infrared Auroral Mapper (JIRAM) di atas misi Tata Surya badan antariksa AS Juno.
"Area kuning lebih hangat (atau lebih dalam ke atmosfer Jupiter) dan area gelap lebih dingin (atau lebih tinggi di atmosfer Jupiter). Dalam klip ini, 'suhu kecerahan' tertinggi adalah sekitar 260K (sekitar minus 13 derajat Celcius) dan terendah sekitar 190K (sekitar minus 83 derajat Celcius). 'Suhu kecerahan' adalah pengukuran pancaran, pada 5 m, bergerak ke atas dari puncak atmosfer menuju Juno, dinyatakan dalam satuan suhu," jelas NASA.
Baca juga: Apa Itu Tripel Konjungsi Bulan, Jupiter dan Saturnus? Fenomena Astronomi Malam Ini
Menurut badan antariksa itu, citra inframerah kutub utara Jupiter diperoleh selama perjalanan keempat Juno di atas planet terbesar tata surya pada 2 Februari 2017.
Perlu diketahui, Juno memasuki orbit memanjang atmosfer Jupiter pada 2016, dan para ilmuwan meyakini bahwa temuan misi itu akan membantu memecahkan misteri pembentukan tata surya.
NASA berharap bahwa temuan dari penyelidikan Juno ke Jupiter ini akan membantu para ilmuwan menjelaskan lebih banyak tentang bagaimana proses terbentuknya tata surya ribuan tahun lalu.