Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Zadira, Senjata Laser Terbaru Rusia Sang Penghancur Sasaran Hingga Radius 5 Km

Senjata laser Zadira diklaim mampu menghancurkan objek apa pun hingga jarak 5 km dan langsung membakar target melalui efek thermal-nya.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mengenal Zadira, Senjata Laser Terbaru Rusia Sang Penghancur Sasaran Hingga Radius 5 Km
Tech Startups
Zadira, senjata laser terbaru yang diduga tentara Rusia untuk menghancurkan drone pasukan Ukraina. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo dan Andari Wulan Nugrahani

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Rusia kini menggunakan senjata baru jenis laser yang diberi nama Zadira untuk berperang melawan Ukraina yang kini dibackup penuh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat. 

Senjata laser Zadira diklaim mampu menghancurkan objek apa pun hingga jarak 5 km dan langsung membakar target melalui efek thermal-nya.

Dalam siaran langsung di TV Channel One, Wakil Perdana Menteri Yury Borisov mengatakan. sistem senjata laser “Zadira” sudah mulai berdatangan.

Menurut Borisov, laser "Zadira" lebih kuat daripada senjata laser Rusia "Peresvet".

“Meskipun tidak dapat menembak jatuh drone, ia dapat "menyilaukan" dan dengan demikian menonaktifkan satelit dan sistem pengintaian musuh. Jangkauan "Pereswet" adalah 1500 kilometer.” imbuh Borisov seperti dikutip dari Techstartups.com, Kamis (19/5/2022)

Senjata laser Zadira mampu dengan mudah menembak jatuh berbagai jenis drone, menghindari pengeluaran rudal dari jenis Pantsyr dan Tor.

Zadira, senjata laser terbaru yang diduga tentara Rusia untuk menghancurkan drone pasukan Ukraina.
Zadira, senjata laser terbaru yang diduga tentara Rusia untuk menghancurkan drone pasukan Ukraina. (Tech Startups)
Berita Rekomendasi

Laser Zadira juga digunakan untuk membutakan satelit guna mencegah operasi pengintaian musuh.

Borisov tidak merinci di wilayah Ukraina mana mereka menggunakan laser Zadira. Namun, dia menambahkan, laser Zadira sudah digunakan untuk melawan tentara Ukraina.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2018 meluncurkan rudal balistik antarbenua, drone nuklir bawah air, senjata supersonik, dan senjata laser.

Baca juga: Militer Rusia Gunakan Zadira, Senjata Laser Jenis Baru Penghancur Drone Ukraina

Putin menyebut senjata itu bernama Peresvet, yang dinamai dari seorang biarawan Ortodoks pada abad pertengahan, yakni Alexander Peresvet yang tewas dalam pertempuran.

Yury Borisov, Wakil Perdana Menteri Rusia yang bertanggung jawab atas pengembangan militer, mengatakan Peresvet sudah digunakan secara luas dan dapat membutakan satelit dengan jangkauan hingga 1.500 km di atas bumi.

Baca juga: Janet Yellen: AS Tidak Punya Wewenang Menyita Aset Rusia yang Dibekukan

Zadira, senjata laser terbaru yang diduga tentara Rusia untuk menghancurkan drone pasukan Ukraina.

BMPT Terminator 2 milik Rusia yang diterjunkan ke medan konflik Ukraina
BMPT Terminator 2 milik Rusia yang diterjunkan ke medan konflik Ukraina (Wikimedia)

Borisov mengatakan sudah ada sistem yang lebih kuat dari Peresvet yang bisa membakar drone dan peralatan lainnya.

Borisov mengutip sebuah tes pada hari Selasa yang katanya telah membakar drone sejauh 5 km dalam waktu lima detik.

"Jika Peresvet membutakan, maka senjata laser generasi baru mengarah pada penghancuran fisik target, penghancuran termal, dan membakar objek sasaran," kata Borisov kepada televisi pemerintah Rusia.

Diejek Zelenskiy

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengejek dan membandingkan berita tentang laser tersebut dengan apa yang disebut sebagai senjata ajaib yang diungkapkan Nazi Jerman dalam upaya untuk mencegah kekalahan dalam Perang Dunia Kedua.

"Semakin jelas mereka tidak memiliki peluang dalam perang, semakin banyak propaganda tentang senjata luar biasa yang akan sangat kuat untuk memastikan titik balik," kata Zelenskiy dalam sebuah pidato.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kiri, menyambut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Kyiv, Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kiri, menyambut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Kyiv, Ukraina. ((Kantor Pers Kepresidenan Ukraina/ Tangkap layar Via CNN))

"Jadi kita melihat di bulan ketiga perang skala penuh, Rusia mencoba menemukan 'senjata ajaibnya'ini semua dengan jelas menunjukkan kegagalan total misi." tambahnya.

Pernyataan Borisov menunjukkan bahwa Rusia telah membuat kemajuan signifikan dengan senjata laser, tren yang cukup menarik bagi kekuatan nuklir lain seperti Amerika Serikat dan China.

Menggunakan laser untuk membutakan satelit pernah menjadi fantasi dari dunia fiksi ilmiah, tetapi Amerika Serikat, China, dan Rusia telah mengerjakan varian senjata semacam itu selama bertahun-tahun.

Selain manfaat membakar drone, sistem pengintaian yang menyilaukan memiliki dampak strategis juga karena satelit digunakan untuk memantau rudal balistik antarbenua yang membawa senjata nuklir.

Sistem Rudal Anti-pesawat

Rabu lalu, Wakil Perdana Menteri Yury Borisov  mengatakan sistem rudal anti-pesawat S-500 terbaru, mulai tiba untuk mendukung pasukan Rusia melawan Ukraina.

"Hari ini pasukan sudah mulai menerima sistem yang sebenarnya menggabungkan fungsi pertahanan udara dan anti-rudal dan ini adalah senjata S-500," kata Borisov.

Dilansir Tass, S-500, seperti sistem rudal permukaan-ke-udara Tor, Buk, S-300, S-350 dan S-400, menikmati permintaan besar di pasar senjata global, kata wakil PM Rusia.

"Seperti kata pepatah, mereka menjual seperti kue panas," ujarnya.

Borisov menambahkan, Rusia adalah "pemimpin yang tak terbantahkan" di pasar senjata global dalam hal jenis senjata ini berdasarkan karakteristik teknis.

Rusia juga dilaporkan telah memindahkan rudal yang mampu menembakkan hulu ledak nuklir di dekat perbatasannya dengan Finlandia.

Wakil Perdana Menteri Yury Borisov selama maraton pendidikan New Horizons pemerintah mengatakan sistem rudal anti-pesawat S-500 terbaru, mulai tiba untuk pasukan Rusia pada Rabu (18/5/2022).
Wakil Perdana Menteri Yury Borisov. (TASS)

Aktivitas itu dilakukan saat Finlandia tengah berupaya bergabung dengan NATO.

Diberitakan New York Post, konvoi dengan lebih dari selusin kendaraan militer bergerak di jalan raya.

Sebanyak tujuh kendaraan diperkirakan membawa rudal Iskander, menurut klip video yang dibagikan oleh Reuters pada Senin (15/5/2022)

Senjata-senjata itu dibawa ke Vyborg, sebuah kota Rusia dekat dengan perbatasan Finlandia, tak lama setelah Presiden Finlandia mengatakan mereka bergabung dengan NATO, ujar narator klip yang tidak disebutkan namanya itu.

"Sepertinya unit militer baru akan segera dibentuk di Vyborg atau wilayah tersebut," ujar sang narator.

Rudal Iskander berkemampuan nuklir terlihat pada 16 Mei dalam perjalanan ke Vyborg, dekat perbatasan Rusia dengan Finlandia. (VHCK-OGPU/east2west)

Rudal balistik jarak pendek itu diperkirakan telah digunakan secara luas oleh Rusia.

Rudal itu diketahui siap menembakkan hulu ledak nuklir, kata para pejabat sebelumnya kepada Newsweek.

Seorang perwira senior Angkatan Udara AS yang mengerjakan senjata nuklir mengatakan kepada Newsweek bahwa komunitas intelijen mereka menganggap Iskander sebagai ancaman paling serius.

Video ini muncul beberapa hari setelah salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan NATO bahwa Rusia akan mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik jika Finlandia bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas