Google Kenalkan Dynamic World, Alat Pemetaan Baru untuk Deteksi Tutupan Lahan di Permukaan Bumi
Google dan WRI meluncurkan alat pemetaan baru untuk mengetahui detail tutupan lahan di permukaan bumi di seluruh dunia secara real time.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Sementara itu, Craig Hanson, wakil presiden bidang pangan, hutan, air, dan laut di World Resources Institute, mengatakan alat pemetaan baru ini akan memungkinkan kelompok publik, swasta, dan nirlaba membuat keputusan yang lebih bijaksana untuk melindungi, mengelola, dan memulihkan hutan, alam dan ekosistem, serta menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan.
“Dunia mengalami peningkatan permintaan akan makanan, kayu, bioenergi, untuk ekspansi perkotaan. Sementara itu, kita perlu melestarikan lahan untuk alam, keanekaragaman hayati dan iklim.” imbuh Hanson.
Hanson juga menegaskan, Dynamic World akan menampilkan "denyut kehidupan" sepanjang tahun, sehingga berguna untuk memahami tren jangka panjang dari perubahan ekosistem musiman.
Misalnya, karena lanskap tergenang secara musiman, tutupan lahan dapat beralih dari padang rumput atau pepohonan menjadi lahan basah dan air.
Dalam lanskap pertanian, Dynamic World mampu mendeteksi keberadaan dan proliferasi sistem wanatani, yang dulunya hanya diklasifikasikan sebagai lahan pertanian.
Fitur Pengecek Kualitas Udara
Google sebenarnya juga baru saja menyediakan fitur baru untuk memantau kualitas udara melalui Google Maps.
Dikutip dari Phone Arena, Kamis (9/6/2022) Google menambahkan fitur baru ini untuk memudahkan pengguna yang akan beraktivitas atau berlibur di luar ruangan.
Fitur baru untuk memantau kualitas udara ini akan tersedia di Google Maps untuk pengguna Android dan iOS di Amerika Serikat.
Google mengatakan, indeks kualitas udara di Google Maps akan diperbarui secara real time oleh lembaga pemerintah, seperti Badan Perlindungan Lingkungan di Amerika Serikat.
Selain itu, perusahaan Mountain View menyebutkan Google Maps juga menampilkan informasi kualitas udara dari PurpleAir.
Pengguna Google Maps yang ingin memantau kualitas udara harus menambahkan lapisan khusus ke peta dengan mengetuk tombol di sudut kanan atas layar, lalu memilih kualitas udara di bawah detail peta.
Pada saat yang sama, pengguna dapat melihat informasi kualitas udara dari PurpleAir di layar dan speaker Nest.
Ini merupakan peningkatan penting karena sensor PurpleAir memiliki jangkauan yang luas di AS, yang berarti lebih banyak orang akan dapat mengakses jenis informasi ini langsung dari perangkat Nest mereka.
Di sisi lain, Google mengumumkan kemitraannya dengan National Interagency Fire Center (NIFC) yang memungkinkan pengguna Maps melihat detail lokasi terjadinya suatu kebakaran.
Google juga akan menambahkan data kabut asap di seluruh AS dari National Oceanic and Atmospheric Administration ke informasi kualitas udara di Google Penelusuran.