Mengenal 10 Tipe Erupsi Gunung Berapi Berdasarkan Sumber dan Kekuatannya
Erupsi letusan adalah erupsi gunung berapi disertai tekanan tinggi yang membuat material padat terlontar ke angkasa yang biasanya diiringi ledakan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARYA - Melalui akun media sosial Twitter @PVMBG pada Minggu (17/7/2022), pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan Gunung Anak Krakatau erupsi.
Berdasarkan unggahan di twitter itu, ternyata sejak Sabtu (16/7/2022) telah terjadi 2 erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Terjadi #erupsi G. Anak Krakatau pada hari Minggu, 17 Juli 2022, pukul 08:47 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 2000 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 56 mm dan durasi 79 detik," kicau akun media sosial PVMBG.
"Terjadi #erupsi G. Anak Krakatau pada hari Sabtu, 16 Juli 2022, pukul 23:39 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 1500 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 35 detik".
Baca juga: Mengenal Gunung Rinjani, Gunung Berapi di Pulau Lombok NTB dan Fakta-fakta Gunung Rinjani
"Terjadi #erupsi G. Anak Krakatau pada hari Sabtu, 16 Juli 2022, pukul 22:55 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 1500 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 29 detik".
Apa Itu Erupsi yang Terjadi pada Gunung Berapi?
Erupsi adalah proses keluarnya lava dan gas dari gunung berapi dan prosesnya terbagi menjadi dua macam yakni letusan dan nonletusan.
Erupsi letusan adalah erupsi yang disertai dengan tekanan tinggi yang membuat material padat terlontar ke angkasa yang biasanya diiringi ledakan yang tinggi dan menyebabkan kerusakan yang lebih luas.
Sedangkan erupsi nonletusan biasanya magma akan keluar dalam bentuk lelehan yang dinilai sangat berbahaya karena lelehan lava bisa meluncur dengan kecepatan tinggi.
Lava memiliki suhu lebih dari 648 derajat Celcius dan bisa menghancurkan kehidupan dan pemukiman.
Tipe-tipe erupsi Erupsi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis.
Klasifikasi pertama berdasarkan sumber erupsi, ini adalah tipe-tipe erupsi:
Erupsi pusat: erupsi keluar dari kawah utama Erupsi samping: erupsi keluar dari lereng tubuh
Erupsi celah: erupsi keluar dari retakan atau sesar yang memanjang
Erupsi eksentrik: erupsi samping, namun magmanya keluar langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri, bukan kepundan pusat yang menyimpang ke samping.
Selain itu, terdapat pula tipe-tipe erupsi berdasarkan kekuatan erupsinya adalah sebagai berikut:
Tipe Hawaiian: erupsi yang eksplosif yang berupa semburan lava pijar diikuti lelehan lava pada celah atau kepundan.
Tipe Strombolian: mirip dengan erupsi Hawaiian, tapi semburan lava pijar dangkal.
Tipe Plinian: sangat eksplosif dengan magma yang berviskositas tinggi atau magma asam. Material yang dierupsikan berupa batu apung dalam jumlah besar.
Tipe Sub Plinian: erupsi eksplosif magma asam dan menyebabkan terbentuknya kubah lava riolitik.
Tipe Ultra Plinian: sangat eksplosif dan menghasilkan endapan batu apung yang sangat banyak.
Tipe Vulkanian: melontarkan bongkahan vulkanik di sekitar kawah dan permukaannya retak-retak.
Tipe Surtseyan dan Freatoplinian: erupsi pada gunung api bawah tanah atau gunung api dengan danau kawah. (Kompas.com/Nadia Faradiba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa itu Erupsi dan Tipe-Tipe Erupsi"