Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misi Artemis I Sukses, NASA Tunjuk Kru Artemis II untuk Misi ke Bulan

NASA mengumumkan empat astronot yang akan menjadi awak misi Artemis II dalam misi perjalanan sepuluh hari mengelilingi bulan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Misi Artemis I Sukses, NASA Tunjuk Kru Artemis II untuk Misi ke Bulan
dok. NASA
Roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA dan pesawat ruang angkasa Orion berada di atas peluncur seluler di Pusat Antariksa Kennedy di Florida pada 18 Maret 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) NASA mengumumkan empat astronot yang akan menjadi awak misi Artemis II dalam misi perjalanan sepuluh hari mengelilingi bulan dan dijadwalkan kembali pada akhir 2024.

Pengumuman itu datang tak lama setelah Gedung Putih meluncurkan anggaran NASA yang telah diusulkan.

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (4/4/2023), awak ini akan terdiri dari Komandan Reid Wiseman, Pilot Victor Glover, Spesialis misi Christina Koch, ketiganya dari NASA dan Astronot Jeremy Hansen dari Badan Antariksa Kanada (CSA) yang juga memiliki keahlian Spesialis misi.

"Di antara para kru ada seorang wanita pertama, orang kulit berwarna pertama, dan orang Kanada pertama dalam misi bulan, dan keempat astronot ini akan mewakili umat manusia terbaik saat mereka mengeksplorasi untuk kepentingan semua," kata Direktur NASA's Johnson Space Center, Vanessa Wyche di Houston, Texas.

Sementara itu, Menteri yang bertanggung jawab atas CSA, Francois Philippe Champagne menyebut kehadiran Hansen sangat penting dalama misi ini.

"Partisipasi Hansen tidak hanya sebagai bagian yang menentukan dari sejarah kita di luar angkasa, tetapi juga merupakan bukti persahabatan dan kemitraan yang erat antara kedua negara kita (AS dan Kanada)," tegas Champagne.

BERITA REKOMENDASI

Perlu diketahui, program Artemis disusun selama kepresidenan Trump sebagai sekuel dari tembakan bulan Apollo tahun 1960-an, dan dinamakan menurut kembaran perempuan dewa Yunani.

Baca juga: NASA Berhasil Luncurkan Roket Artemis, Selangkah Lebih Dekat dengan Misi ke Bulan

Tujuan awalnya sebenarnya adalah untuk menempatkan sepatu bot AS di tanah bulan pada 2025, namun harapan itu meleset karena kurangnya dana dari Kongres AS dan perubahan yang terjadi di Gedung Putih.

Baca juga: NASA Batalkan Peluncuran Roket Artemis 1 setelah Ditemukan Kebocoran Bahan Bakar

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pun mengubah fokusnya pada keragaman dan inklusi, namun terus maju, mengutip tantangan dari China.

Setelah beberapa kali tertunda, Artemis I diluncurkan pada Desember 2022 dan berhasil mengorbit bulan tanpa awak.

Kemudian Artemis II dimaksudkan untuk mereplikasi misi Apollo 8 tahun 1968, dengan 'bertualang mengelilingi bulan' selama sepuluh hari, seperti yang dijelaskan NASA.

Berbeda dengan program Apollo yang berfokus untuk mencapai bulan, Artemis lebih ambisius.

NASA ingin mendirikan stasiun luar angkasa di orbit bulan, berfungsi sebagai titik transfer untuk misi masa depan, dan mendirikan pangkalan di wilayah kutub selatan, tempat air es dapat digunakan untuk mendukung kehidupan manusia dan menghasilkan bahan bakar roket.

Baca juga: NASA dan Boeing Kerjasama Produksi Pesawat Lorong Tunggal Rendah Emisi

Kendati demikian, sebagian besar teknologi untuk program ini masih dikembangkan.

SpaceX milik miliarder Elon Musk saat ini sedang membangun pendarat untuk misi Artemis III, berdasarkan proyek Starshipnya.

Kapsul Starliner Boeing, yang juga dimaksudkan untuk digunakan dalam program saat ini tengah mengalami penundaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas