TRIBUNNEWS.COM - Satu suro merupakan hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Sura atau Suro.

Hari tersebut bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriyah.

Dikutip Tribunnews dari Wikipedia, Senin (3/9/2018), kalender Jawa yang diterbitkan Sultan Agung memang mengacu pada penanggalan Hijriyah (Islam).

Biasanya, satu suro diperingati pada malam hari setelah maghrib sebelum tanggal satu.

Perayaan ini biasanya disebut malam satu suro.

Mengapa diperingati setelah maghrib?

Berdasarkan penanggalan Jawa, hari baru dimulai setelah matahari terbenam, bukan saat tengah malam.

Di beberapa tempat di Jawa, banyak tradisi yang dilakukan untuk menyambut malam satu suro.

Tak hanya tradisi, beberapa tempat juga menggelar berbagai pagelaran akbar untuk menyambut hari yang dianggap keramat ini.

Satu di antaranya adalah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Setiap tahun menjelang malam satu suro, Ponorogo selalu menggelar rangkaian acara yang disebut Grebeg Suro.

Biasanya Grebeg Suro diselenggarakan selama satu bulan hingga melewati beberapa hari setelah malam satu suro.

Selain malam satu suro, Grebeg Suro digelar untuk menyambut hari jadi Kota Reyog ini.

Di antara berbagai rangkaian acara Grebeg Suro, Festival Reyog Nasional menjadi acara andalan Kabupaten Ponorogo.

Sudah diselenggarakan sejak 2004 silam, festival ini diikuti oleh grup reyog yang berasal dari dalam maupun luar kota Ponorogo.

Festival Reyog Nasional yang diadakan selama tiga hari ini digelar di panggung utama alun-alun Ponorogo.

Kali ini, festival akbar ini akan digelar pada 6 hingga 9 September 2018 mendatang.

Tak hanya menyajikan tarian reyog, Festival Reyog Nasional juga akan dimeriahkan dengan parade kembang api saat pembukaan dan penutupan.

Untuk menambah seru liburan malam satu suro, ada baiknya meluangkan waktu ke Ponorog untuk menyaksikan festival satu ini.

Berikut jadwal rangkaian acara Grebeg Suro Kabupaten Ponorogo, seperti dilansir Tribunnews dari Instagram @grebegsuroponorogo.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)