Gempa Hari Ini - Mamasa Diguncang 6 Kali Gempa Hingga Pagi Ini, Disusul Palu dan Majene
BMKG mencatat setidaknya ada delapan kali guncangan gempa bumi yang dirasakan hari ini, Sabtu 10 November 2018 hingga pukul 8:53 WIB.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - BMKG mencatat setidaknya ada delapan kali guncangan gempa bumi yang dirasakan hari ini, Sabtu 10 November 2018 hingga pukul 8:53 WIB.
Untuk wilayah Mamasa, Sulawesi Barat sendiri, sudah ada enam kali guncangan gempa.
Gempa-gempa yang terjadi di Mamasa diduga dipicu oleh sessar saddang yang sedang aktif.
Gempa pertama di Mamamsa hari ini bermagnitudo 2,2 dirasakan pada pukul 01:00:22 WIB.
Baca: Sesar Saddang Diduga Pemicu Gempa Mamasa
Gempa susulan yang tercatat yaitu:
Pukul 01:21:02 WIB dengan magnitudo 2,4.
Pukul 02:37:17 WIB dengan magnitudo 2,7.
Pukul 04:58:52 WIB dengan magnitudo 2,7.
Pukul 06:42:54 WIB dengan magnitudo 2,6.
Pukul 08:53:11 WIB dengan magnitudo 2,9.
Selain itu, Donggala juga merasakan gempa dengan magnitudo 2,9 pada pukul 05:07:43 WIB.
Gempa tersebut juga dirasakan di Palu dengan skala MMI II.
Gempa magnitudo 3,1 juga dirasakan di Majene Sulawesi Barat dengan skala MMI II-III.
Pusat gempa berada di laut, 46 km barat daya Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Masayarakat dihimbau untuk tetap tenang dan menunggu informasi dari BMKG.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)