3 Fakta Harimau Sumatera Masuk Pasar di Indragiri, Riau
Seekor hariamu Sumatra masuk ke lorong kawasan pasar,BBKSDA Riau langsung turunkan 2 tim untuk menanganinya
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kabar mengejutkan datang dari Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau.
Seekor hariamu Sumatera (Panthera Tigris sumatrae) masuk ke lorong kawasan pasar di desa itu.
Mengetahui hal itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau langsung turunkan 2 tim untuk menanganinya.
Berikut fakta - fakta kasus harimau masuk pasar di abupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau.
Baca: Harimau Sumatera yang Masuk Pasar, Sempat Makan Kambing
1. Kronologi
Harimau Sumatera (HS) masuk ke pemukiman warga di Kilometer 00 Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada Rabu, (14/11/2018) siang.
Binatang buas tersebut terlihat oleh warga dalam keadaan terjepit (terjebak) di antara dinding ruko milik warga.
Dilansir Tribunnews dari Kompas.com, Camat Pulau Burung, M. Yusuf mengatakanharimau muncul di belakang ruko pada Rabu (14/11/2018).
"Setelah di cek oleh warga, ditemukan kepala kambing (di sekitar ruko)," jelasnya.
Warga menduga bahwa harimau tersebut sudah memakan seekor kambing sebelum terjepit lorong ruko.
2. BBKSDA Riau Langsung Turunkan Dua Tim
Agar harimau segera tertangkap, BBKSD Riau langsung turunkan dua tim.
Kepala BBKSDA Inhil, Suharyono mengatakan bahawa tim pertama dari Inhu berjumlah 5 orang lamgsung meluncur ke lokasi.
Selanjutnya tim kedua dari Kota Pekanbaru meluncur sekitar pukul 15.30 WIB dengan di perkuat tim medis serta peralatan bius yang sampai di loksai sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
"Kita menerima quick respon call center terkait harimau yang terjebak di antara dua ruko pukul 10.00 WIB," kata Suharyono.
"Langsung kita kabari temen-teman untuk merespon," tambah dia.
Baca: Harimau Sumatera Liar Masuk ke Pasar dan Bermain-main di Sela-sela Ruko, Warga Diminta Menjauh
3. Warga Pasang Jaring dan Perangkap
Untuk mengantisipasi agar harimau tidak kabur sebelum tim BBKSDA datang dan menjaga keselamatan warga, pihak berwenang setempat memasang jaring dan perangkap di sekitar harimau bersembunyi.
"Sekarang posisinya dibawah bangunan (Ruko). Sekarang sudah dipasang jaring untuk menutupi rongga bangunan biar tidak lari, sambari nunggu BBKSDA," ujar Najib seorang warga setempat dikutip dari Tribuntembilahan.com.
Menurut penuturan warga setempat, tak lama setelah masyarakat ramai melihat harimau itu, hewan buas tersebut sempat lari ke belakang bangunan.
Namun karena terhalang pagar, harimau itu balik lagi masuk ke bawah bangunan (Ruko).
(Tribunnews.com / Bunga Pradipta)