Perihal Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Donald Trump Bakal Ungkap Pelakunya
Perihal kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, Donald Trump katakan dalam dua hari pemerintahannya akan berikan laporan lengkap tentang pelakunya.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Dilansir Tribunnews.com dari Aljazeera.com, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pemerintahannya akan merilis laporan lengkap dalam dua hari ke depan tentang kematian wartawan Saudi, Jamal Khashoggi.
Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu (17/11/2018) bahwa laporan itu akan mencakup informasi tentang pelaku pembunuhan Jamal Khashoggi.
"Kami akan memiliki laporan yang sangat lengkap selama dua hari ke depan, mungkin Senin atau Selasa," kata Trump dilansir dari Aljazeera.
Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
CIA telah menyimpulkan bahwa Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Khashoggi, menurut laporan di media AS dalam beberapa hari terakhir.
Baca: CIA: Putra Mahkota Arab Saudi Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi
Para pejabat AS yang akrab mengungkapkan bahwa kemungkinan putra mahkota terlibat dalam pembunuhan itu.
Masih ada pertanyaan tentang peran apa yang dimainkannya, menurut kantor berita AP.
Arab Saudi telah berulang kali mengubah narasinya tentang pembunuhan itu.
Pertama, mereka mengingkari pengetahuan tentang keberadaan wartawan itu dan kemudian mengatakan Khashoggi terbunuh ketika sebuah argumen berubah menjadi pertikaian.
Pekan lalu, seorang jaksa Saudi mengumumkan bahwa Riyadh akan memberikan hukuman mati untuk lima orang yang terlibat dalam pembunuhan itu.
Dia juga mengatakan bahwa bin Salman tidak terlibat dalam pembunuhantersebut.
"Laporan terbaru yang menunjukkan bahwa pemerintah AS telah membuat kesimpulan akhir tidak akurat," ujar Departemen Luar Negeri AS, Sabtu (17/11/2018).
"Masih ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab sehubungan dengan pembunuhan Tuan Khashoggi. Pemerintah AS telah mengambil langkah-langkah tegas terhadap individu yang bertanggung jawab, termasuk tindakan visa dan sanksi. Kami akan terus mengeksplorasi langkah-langkah tambahan untuk meminta pertanggungjawaban yang direncanakan, memimpin dan terhubung dengan pembunuhan. Dan, kami akan melakukan bahwa tetap menjaga hubungan strategis yang penting antara Amerika Serikat dan Arab Saudi," lanjutnya.
Pejabat intelijen telah memberikan informasi kepada Trump tentang kematian selama berminggu-minggu.
Ia mendapat pengarahan lagi melalui telepon pada hari Sabtu oleh Direktur CIA Gina Haspel dan Sekretaris Negara Mike Pompeo saat ia terbang ke California.
Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders tidak memberikan rincian tentang seruannya tetapi mengatakan presiden memiliki keyakinan di CIA.
"Pada saat ini kami diberitahu bahwa dia tidak memainkan terlibat. Kami harus mencari tahu apa yang harus mereka katakan," Trump ketika datang ke putra mahkota, sebelum pemanggilannya di Air Force One.
Pernyataan itu dikumandangkan oleh penasihat keamanan nasional John Bolton.
Ia mengatakan awal pekan ini orang-orang yang telah mendengarkan rekaman audio dari pembunuhan itu tidak berpikir itu berimplikasi pada putra mahkota.
Juga sebelum meninggalkan perjalanannya, Trump mengatakan Arab Saudi adalah sekutu yang benar-benar spektakuler dalam hal pekerjaan dan pembangunan ekonomi.
Baca: CIA Sebut Pangeran Saudi sebagai Otak Pembunuhan Jamal Khashoggi
"Saya harus mempertimbangkan banyak hal (ketika memutuskan tindakan apa yang akan diambil terhadap kerajaan)," kata Trump.
Trump menyebut pembunuhan itu sebagai operasi gagal yang dilakukan dengan sangat buruk.
Trump juga mengatakan upaya menutup-nutupinya adalah salah satu kasus terburuk dalam sejarah.
Namun dia menolak panggilan untuk memangkas penjualan senjata ke kerajaan dan enggan untuk memusuhi penguasa Saudi.
Trump menganggap Saudi sebagai sekutu vital dalam agenda Timur Tengahnya.
Anggota Kongres AS mendorong Trump untuk respon yang lebih keras terhadap pembunuhan itu.
Pemerintah pekan lalu menghukum 17 pejabat Saudi karena dugaan mereka terlibat dalam pembunuhantersebut.
Namun, anggota parlemen Amerika telah meminta pemerintah untuk membatasi penjualan senjata ke Arab Saudi atau mengambil tindakan lain yang lebih keras.
Wakil Presiden AS Mike Pence juga berkomentar terhadap kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
"Pembunuhan Jamal Khashoggi adalah kekejaman," ujatnya kepada wartawan yang bepergian bersamanya Sabtu (17/11/2018) untuk pertemuan puncak negara-negara Pasifik di Papua Nugini.
"Itu juga merupakan penghinaan terhadap pers yang bebas dan independen, dan Amerika Serikat bertekad untuk menahan semua pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu," lanjutnya.
Otoritas Turki dan Saudi mengatakan dia dibunuh di dalam konsulat oleh tim dari kerajaan setelah dia pergi ke sana untuk mendapatkan dokumen pernikahan.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)